Semakin tinggi kubermimpi
Semakin anganku terbang melayang
Mencoba menerka-nerka
Ada apa di balik awan dan lukisan langit biru
Seberapapun logika menyangka
Tak mampu jika harus menembus nirwana
Kemudian kuberkata pelan
Tinggallah sejenak dan nikmati alam sembari menanam kebajikan
Bolehlah kau bayangkan nirwana
Namun apa daya jika waktu berkata
Kuatkan kaki dan tangan, lutut dan bahumu
Kemudian bergeraklah kau kian kemari dan, ingatlah untuk sekedar menengok lagi, seberapa besar nirwana yang ada pada dirimu
Suatu waktu ketika rembulan menyapa dari kejauhan
Maka sapalah kembali, angkat bibirmu kemudian sambutlah gembira malam itu
Hingga pagi datang, berjuanglah untuk selalu bersikap riang
Berjuang di ambang kemenangan
Menanamlah kebaikan dan jangan melukiskan keburukan
Lakukanlah sebutir kerikil keindahan
Tumpuklah sedikit demi sedikit hingga,
Tumbuh batu dengan puncak garuda, yang menerbangkan angan beserta harapan abadi, di telaga nirwana nan hijau, damai, menyejukan
1 April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H