Mohon tunggu...
agung pamujo
agung pamujo Mohon Tunggu... -

Penulis buku, editor senior, event organizer dan media planner

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jokowi, We Really Need You!

13 Januari 2014   08:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:53 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TIDAK heran kalau ada yang berharap Jokowi tetap menjadi gubernur DKI saja. Untuk menuntaskan tanggungjawabnya, membuat Jakarta lebih baik lagi dan bebas dari masalah-masalah besar yang selama ini tak kunjung ada perbaikan.
Banjir adalah salah satu masalah besar Jakarta  yang kembali  datang lagi. Berita di berbagai media massa menyebutkan berbagai wilayah ibukota tergenang air, bahkan ada yang sampai satu meter kedalaman air genangannya.
Daerah-daerah langganan banjir seperti Kampung Melayu dan daerah pemukiman di wilayah Jakarta Timur, Utara,  dan Selatan belum juga berhasil terhindar dari bencana tahunan itu.
Kita ingat pada awal masa jabatannya, Jokowi langsung dihadang banjir besar. Selain wilayah Jakarta Timur dan Selatan, tahun lalu banjir yang menghebohkan bahkan melanda kawasan Jakarta pusat. Bundaran HI semat jadi "danau". Bahkan, istana juga tergenang.
Saat itu, tentu kita maklum kalau Jokowi dan pasangannya, Basuki Tjahja Purnama belum segera bisa mengatasi. Bahkan, banyak yang salut saat Jokowi dan Ahok lantas membuat berbagai program untuk mengantisipasi banjir.
Antara lain, pengerukan sungai. Ahok --sapaan Wagub Basuki-- bahkan sempat menyebut sebelum ini sungai-sungai di dalam kota Jakarta nyaris tidak pernah dikeruk. Meski dana pengerukan ada dengan nilai relatif besar. Ahok pun tegas menyatakan akan menggunakan dana pengerukan sungai itu semaksimal mungkin.
Lalu juga ada program revitalisasi waduk-waduk. Antara lain Waduk Pluit dan Waduk Rio.
Jokowi juga mendapat bantuan dari Menteri BUMN Dahlan Iskan lewat kerjasama pembangunan bendungan-bendungan untuk mengatasi luapan air sungai kala musim hujan.
Lebih dari itu, gubernur yang suka berpenampilan sederhana itu juga selalu menegaskan. Bahwa urusannya adalah Jakarta. Salah satunya mengatas banjir.
Kini setelah satu tahun, banjir datang lagi. Sebagian melanda tempat-tempat yang sama lagi. Hujan deras lagi, banjir lagi, di tempat yang sama lagi.
Saya yakin Jokowi tidak akan menyalahkan hujan, sebagaimana pernah ada seorang kepala daerah melakukannya. Hujan kan kuasa Tuhan, mana bisa kita melawan? Yang harusnya adalah, kita yang dikaruniaNya akal harus berpikir, lantas bekerja, untuk mengatasi masalah akibat hujan itu.
Jokowi sudah berpikir. Dia juga sedang terus bekerja mengatasi masalah banjir. Jakarta benar-benar butuh orang Jokowi yang diyakini tidak sekadar obral janji, tapi benar-benar bisa memberi bukti.
Kalau setelah satu tahun, bukti itu belum terjadi, bisa jadi itu soal waktu. Ya, Jokowi butuh waktu lebih lama lagi untuk bisa mengatasi masalah banjir. Juga masalah-masalah lain di Jakarta. Seperti kemacetan yang setelah satu tahun lebih coba diurai Jokowi, belum juga teratasi. Bahkan, ada yang bilang makin parah!
Saya ber-KTP Semarang, tapi bekerja di Jakarta. Tentu saat pilgub lalu saya tidak memilih Jokowi. Tapi, saya rasa saya tetep berhak menyatakan: Pak Jokowi, kami sungguh butuh Anda untuk membuat Jakarta yang berbeda.
Jokowi, kami ingin sekali Anda menunjukkan bahwa Anda memang penyelesai masalah.
Tunjukkan bahwa Anda memang seperti yang sering ditampilkan dengan heboh oleh berbagai media. Bahwa Anda  gak mikir ... gak mikir ... copras capres.
Tunjukkan, , Anda memang sepenuhnya akan fokus mikir banjir, macet dan berbagai masalah lainnya yang memang menjadi tanggung jawab Anda: sebagai Gubernur DKI Jakarta.  (*)
*Pada Senin pagi yang mendung, OTW to Jakpus, dari Soetta. Semoga banjir segera teratasi.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun