Benarkah batu mulia jenis Bacan khususnya Bacan Doko sudah menjadi alat grafitikasi ? mungkin banyak yang belum tahu, tapi kalau melihat penggemar batu akik yang saat ini sudah melintasi ruang umur, bukan tidak mungkin Bacan Doko dijadikan alat buat membantu kelancaran pengajuan proposal di kementerian oleh pejabat-pejabat Pemda yang akan melakukan lobi proyek dikementerian untuk daerahnya.
Harga Bacan jenis Doko yang sudah Kristal, menembus hingga puluhan bahkan ratusan juta rupiah, jadi bukan tidak mungkin, coba saja lihat beberapa pejabat di kementerian yang menggunakan akik jenis harganya mahal sebut saja safir atau zamrud, saat ini jenis bacan doko juga sudah menjadi penghias jari.
Ketika masih berkecimpung di Maluku Utara, mantan Kepala Dinas PU Propinsi Maluku Utara, pernah mengeluh jika dirinya akan ke Jakarta untuk lobi proyek harus membawa uang banyak, dengan alasan jika ke Jakarta untuk mengurus proyek kementerian, harus siapkan anggaran lebih, istilahnya duit beli duit.
Baru-baru ini salah satu mantan pejabat di Propinsi Maluku Utara yang sempat ditemui, mengatakan jika banyak pesanan batu bacan jenis doko yang sudah Kristal, dan pemesannya adalah para pejabat, khususnya dirjen setempat, harus kami siapkan ujar pejabat tersebut, apalagi mereka tahunya jika batu bacan itu asalnya dari Maluku Utara.
Jika dilihat sepintas memang banyak jenis batu yang mirip, dengan warna hijau yang bening dan mengkilat, namun bagi para penggemar batu jenis Bacan, yang saat ini banyak ditemui di toko-toko yang menjual khusus batu, jenis Bacan Doko adalah yang terbaik, menurut mereka jika sudah bersih, dalam batu seperti ada air yang bergerak jika diperhatikan dengan seksama.
Belum lagi beberapa keterangan dari para pemakainya jika batu jenis ini adalah yang terbaik untuk kesehatan, dan jika di coba di HP yang layar sentuh, jenis bacan bisa menggerakkan layar, tidak seperti batu lainnya, bahkan jika sebatang rokok ditaruh di bagian atasnya, akan bergerak menjauh, sudah dicoba dan ternyata memang benar.
Namun pertanyaan itu masih menggelitik, apakah benar jika para pejabat dari Maluku utara khususnya datang harus membawa batu Bacan untuk kelancaran keperluan mereka di kementerian ? salah satu pejabat keuangan dari Kabupaten Halmahera Selatan, daerah asal batu jenis Bacan Doko, yang sempat ditanyai hanya tertawa, dan tidak mau membagi cerita pengalamannya lebih lanjut. Namun sedikit memberikan bocoran, jika ada yang datang dari Maluku Utara, mereka memang harus menggunakan cincin Doko, dan jika si pejabat yang ditemui melihat di bagian jari tangan mereka, sudah bisa dipastikan keperluan mereka akan berjalan lancar, berapa banyak yang harus di bawa ? biasanya mereka harus bawa 2-3 buah.
Saat ini harga jual Bacan memang sudah diluar batas kewajaran jika dibandingkan dengan emas, untuk cincin yang Kristal saja bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah, dan bagi penggemar batu, dengan menggunakan akik jenis bacan ada kebanggaan tersendiri, bahkan tidak jarang sebelum melihat wajah pemakai terlebih dahulu mereka melihat jari yang dilingkari oleh bacan doko.
Fenomena batu bacan menjadikan anggota polisi dan TNI yang berpangkat rendah juga harus berhati-hati jika masuk kantor, karena jika sampai mereka sedang memakai dan kebetulan ada komandan yang lihat, sudah bisa dipastikan akan diambil atau kalau tidak dibayar dengan harga dibawah pasaran, menurut salah satu anggota TNI yang berdinas di POM setiap masuk kantor dirinya terlebih dahulu harus mengganti cincin dengan jenis yang pasaran dan murah, setelah pulang baru menggunakan cincin bacannya, sambil menceritakan jika kejadian cincin rekannya yang dipinjam oleh komandannya dan sampai saat ini belum kembali, dan komandan tersebut sudah pindah tugas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H