Mahasiwa KKN Undip Tekankan Pentingnya Perkembangan Motorik dan Sosio-emosi pada Anak

Dalam siklus hidup manusia, segala macam proses pertumbuhan sangat mudah terlihat khususnya pada anak usia 5 tahun pertama. Namun, ada hal yang tak kalah penting dari proses pertumbuhan, yaitu perkembangan yang terjadi di setiap individu. 

Pentingnya segala aspek perkembangan sampai saat ini masih kerap disepelekan. Hal itu karena proses perkembangan tidak bisa dilihat secara kasat mata. Padahal, perkembangan yang terjadi pada siklus hidup manusia sangat berperan dalam masa hidup individu selanjutnya. 

Perkembangan emosi merupakan salah satu aspek perkembangan yang sangat penting ditanamkan pada anak sejak dini. Perkembangan aspek sosio-emosi pada anak perlu diperhatikan karena hal itu akan mempengaruhi cara mereka untuk mengekspresikan diri. 

Tim KKN UNDIP dari Fakultas Psikologi di Kelurahan Pakintelan membuat program kerja mengajar di TK Pertiwi 32 Pakintelan. Tujuan dari program mengajar tersebut adalah untuk mengenalkan macam-macam emosi dasar manusia pada anak-anak. 

Kegiatan tersebut diselenggarakan selama 2 hari, pada tanggal 25 dan 27 Juli 2022. Siswa/i TK Pertiwi 32 Pakintelan menyambut baik dan antusias terhadap pengajaran yang diberikan. Output dari program edukasi ini merupakan worksheet berupa Emotion Book yang tidak hanya berisi materi namun juga lembar kerja sebagai penunjang belajar para siswa terhadap materi yang telah diajarkan. 

Dokpri

Tidak hanya berhenti sampai situ saja, kepedulian Mahasiswa KKN UNDIP terhadap pentingnya tumbuh kembang anak juga disalurkan melalui program psikoedukasi tentang perkembangan motorik anak yang ditujukan pada ibu-ibu PKK RW 01 / RT 01 Kelurahan Pakintelan. Kegiatan psikoedukasi tersebut diselenggarakan pada hari Minggu, 31 Juli 2022 di Mushola RW 01 Pakintelan. 

Psikoedukasi tersebut juga mengajarkan bagaimana cara melatih keterampilan motorik anak, salah satunya dengan permainan Clay. Permainan Clay sendiri merupakan salah satu permainan yang dapat melatih keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan untuk anak prasekolah. 

Selain untuk melatih kemampuan motorik halus anak, bermain Clay bersama orang tua juga dapat meningkatkan kelekatan antara orang tua dengan anak. Tahapan cara membuat Clay dari tepung dilampirkan di dalam poster yang menjadi output dari program tersebut. 

Adanya kedua program edukasi tersebut diharapkan mampu menambah pemahaman masyarakat, khususnya bagi para orang tua maupun guru di sekolah, mengenai pentingnya melatih perkembangan sosio-emosi dan motorik anak sejak dini.