MK Menolak.. "Kendel Rumiyin" Pak Prabowo...

MK sudah memutuskan gugatan pihak prabowo malam ini, dapat disimpulkan bahwa seluruh gugatan ditolak, pasti banyak kalangan yang kecewa, tapi bagi saya hal tersebut merupakan suatu pembelajaran bagi masyarakat, bahwa segala perselisihan tentang hasil pemilihan umum dapat diajukan di makamah konstitusi sebagai lembaga tinggi Negara. Mungkin salah satu pihak merasa ada ketidak adilan dalam keputusan ini, namun saya yakin hakim “Dewa” Konstitusi di sini sudah memberikan keadilan substantif, memutuskan mempertimbangkan segala keputusan tanpa adanya kekakuannormative-prosedural yang ada dalam suatu peraturan perundang-undangan.

Kemenangan Jokowi bukanlah akhir dari segala perjuangan prabowo, bukankah 5 tahun merupakan waktu yang tidak sebentar, belajar dari pengalaman kepemimpinan sebelumnya, apabila memang kelak dalam kepemimpinan Jokowi justru membuat Indonesia makin merosot maka saat itu pula masyarakat akan tahu dan masyarakat pula yang akan memutuskan. Salah satu bentuk perjuangan Prabowo yang tepat saat ini adalah sebagai oposisi di parlemen. Selama partai koalisi (Koalisi merah putih) konsisten dalam mendukung prabowo maka akan menjadi kuat dalam mengkritik dan mengoreksi apabila keputusan pemerintahan Jokowi-JK tidak sesuai dengan kepentingan rakyat.

Bila Prabowo memang benar-benar ingin berjuang untuk Indonesia, tidak harus menjadi presiden. Bukankah sekolah yang beliau dirikan merupakan salah satu bukti kecintaan beliau pada Negara ini, insya allah kelak dari sekolah tersebut akan ada bibit muda yang akan meneruskan impian beliau, dengan pemikiran-pemikiran baik dari beliau… TERLAMBATKAH SAAT ITU…?? TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK KEBAIKKAN BANGSA. Semoga Prabowo lapang dalam menerima putusan MK, dan kedepan masih berjuang untuk kemajuan Indonesia dalam bidang pendidikan, pertanian, perkebunan, peternakan seperti yang selama ini dilakukan.

Selamat untuk Jokowi- Jusuf Kalla sebagai Presiden-Wakil presiden RI, semoga menjadi pemimpin yang amanah & semoga tidak menjadi pemimpin yang takut kepada “manusia”. Pemimpin yang memiliki dan paham mengenai TRIBATA,

rumangsa melu handarbeni (merasa ikut memiliki)

Wajib melu hangrungkebi (wajib ikut membela dengan ikhlas)

Mulat sariro hangrasa wani (mawas serta memiliki sifat berani dalam kebenaran)

Bukan hanya bisa mengumbar janji. Mengumbar sensasi, mengumbar retorika, atau berpoles “kepolosan”.

Kita tunggu Kepemimpinan Bapak dalam memimpin bangsa ini. Semoga membuat Indonesia menjadi lebih baik.