Mohon tunggu...
Gendis Pambayun
Gendis Pambayun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan peramai dunia dan pengedukasi kesehatan jiwa

Seorang penyuka makanan pedas, penyuka seni dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menunggumu

8 November 2018   01:38 Diperbarui: 8 November 2018   02:01 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gbrbyline

Jika menunggu adalah cara satu-satunya, maka aku akan membatu di hatimu. Tidak akan kuizinkan selainmu melunakkanya.

Akan ku pahat namamu memenuhi ruangku.

Seharusnya kamu tahu, seperti apa aku menunggumu. Meniti detikan waktu di tiap purnama untuk jaga rasa ini. Karena, Cinta tak pernah menghadirkan kata jenuh, meski sepi dan gigil menjadi kawan.

Menghabiskan tiap-tiap purnama untuk menunggumu.

Dan,selama nafas ini masih menghembus, darah ini masih mengalir aku akan selalu menunggu hadirmu nyata di kehidupanku untuk  saat bahagia menjelma.

"Di ingatanku, kaulah yang selalu hidup. Ua, hanya kau, tidak akan ada selainmu." 

Janji hati saat tak ada cara lain untuk menunggumu. 

Wonosobo

08112018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun