Mohon tunggu...
Gendis Pambayun
Gendis Pambayun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan peramai dunia dan pengedukasi kesehatan jiwa

Seorang penyuka makanan pedas, penyuka seni dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Impian Mimpi di Pagi Hari

26 Februari 2010   09:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:43 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku bertemu Sinta

Dia jujur

“sebetulnya Aku tidak terluka.”

(hidup bukan hanya mengenggam harta, butuh kedudukan, memanjakan hasrat dan segala keinginan bisa tercapai)

Aku bertemu lelaki gagah

Kutanya, Dia menjawab

“Aku Dasamuka.”

(gemerlap tempat tinggalnya, nyata kaya raya, harta melimpah, ramah orangnya, bahasanya halus, dan tertata rapi juga santun)

Aku bertemu Trijatha

Mulai bercerita

“Inilah Surga.”

(disini semua ada, siapa saja akan betah tinggal menetap, hati selalu riang, tak ada yang menyuruh dan yang membuat susah hidup).

Aku bertemu Lesmana

Menceritakan sebuah kenyataan

“Kekasihku Sarpakenaka”

(asmara bukan godaan, tak perlu disalahkan, mengikuti kepuasaan tidak baik, entah nista, entah dosa).

Aku bertemu lelaki papa

Katanya memelas dan memilukan

“Aku ini Rama”

(kulit matang, hidup tidaklah enak, rumah tak ada, swara tak terdengar, serak.)

(Perbincanganku dengan seorang teman (SHS) dibelakang Rm Samirono Yokjakarta

September 2006).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun