Mohon tunggu...
Bondan Putra Pambansa
Bondan Putra Pambansa Mohon Tunggu... Bankir - Hanya orang biasa yang belum tahu banyak hal.

Kebenaran hanya ada di langit. Dunia hanyalah palsu #Gie

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Raya Imlek dan Hujan

1 Februari 2022   20:17 Diperbarui: 1 Februari 2022   20:20 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan kedua di awal tahun 2022 kali ini terasa sedikit berbeda. Bulan dimana rasa kasih dan sayang melekat ini dibuka dengan penuh suka cita lewat perayaan pergantian tahun baru bagi saudara-saudara kita khususnya keturunan tionghoa yang kita kenal dengan sebutan tahun baru imlek. 

Dari sebuah perayaan tentu ada banyak beragam ekspresi yang dapat kita rasakan mulai dari tertawa, merenung sampai menangis pasti dapat kita rasakan di semua perayaan hari raya yang ada.

Dari beragam ekspresi yang tercemin itu kemudian banyak dari kita yang bertanya-tanya tentang sebab yang membedakan perayaan di tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. 

Pertanyaan ini lalu menjadi unik jika kita pertanyakan lagi kenapa hal yang menjadikan kita berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya seolah menjadi sebuah pertanyaan wajib dan harus mempunyai jawaban tersendiri meskipun kita sadari akan mendapatkan jawaban yang beragam.

Pertanyaan tadi kemudian tanpa sadar mengajak kita untuk ikut bertanya, kira-kira hal apa yang membedakan dengan tahun sebelumnya. Hujan kemudian menjadi salah satu hal pembeda dalam perayaan imlek di tahun ini. 

Hampir di setiap perayaan imlek yang kita lalui dari tahun ke tahun selalu identik dengan hujan. Dari sini kemudian imlek dan hujan seolah bagaikan seekor lebah dan madu yang tidak dapat kita pisahkan.

Perayaan imlek dan hujan sendiri digambarkan sebagai wujud dari progress dari setiap kebaikan di berbagai sektor, mulai dari soal asmara sampai dengan urusan perut yang kalau kita bisa melihatnya lewat sudut pandang yang terbuka akan menjadi suatu bentuk kesadaran dari adanya suatu entitas yang tidak dapat dijangkau oleh diri manusia. 

Kesadaran akan hal itu kemudian dengan sendirinya akan membawa dampak positif bagi sebagian mereka yang mampu melihat dari sudut pandang yang sama.

Sadar bahwa hujan dan perayaan imlek menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dan dapat kita terima sebagai sebuah anugerah sekaligus pengakuan dari sudut pandang yang positif tentu menjadi hal yang akan mendorong kita untuk dapat melihat suatu perbedaan sebagai hal yang justru memiliki kesimpulan yang tidak membawa kita kepada sebuah perbedaan itu sendiri pada titik tertentu.

Meskipun sampai tulisan ini di terbitkan di Kota Bekasi tempat tulisan ini dibuat belum ada tanda-tanda akan turunnya hujan, kemampuan untuk lebih memperioritaskan sudut pandang positif sebagai sebuah anugerah dari Sang Pemberi akan selalu mampu menghasilkan kebahagiaan tersendiri, bahwa dari hal yang berbeda mampu memberikan dampak yang jauh lebih baik pada akhirnya akan mengajak kita untuk membangun masa depan yang lebih baik untuk umat manusia.

Selama ini perayaan imlek yang identik dengan hujan menjadi mampu kita lihat sebagai sebuah anugerah. Akankah jika perayaan imlek di tahun 2022 tidak turun hujan dan menunjukan terik matahari yang cukup akan membuat kita dapat menyebut perayaan tahun ini bukan sebagai anugerah yang dapat kita terima. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun