Mohon tunggu...
Priambudi Firman Fajari
Priambudi Firman Fajari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang sedang menempuh S1 Agribisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jelang Idul Adha 1455H/2024, Harga Bahan Pokok di Pasar Kemis Merangkak Naik

17 Juni 2024   13:53 Diperbarui: 22 Juni 2024   20:35 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toko Sayur di Pasar Kemis, Foto : Priambudi Firman Fajari

Menjelang perayaan Idul Adha, harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, semakin merangkak naik. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan antara lain bawang merah, cabai setan dan cabai merah. Kondisi ini membuat banyak pembeli mengeluh, salah satunya adalah Umi, yang menyebut bahwa kenaikan harga bahan pokok selalu terjadi setiap kali menjelang lebaran, Minggu (16/6/2024).

Harga bahan pokok naik, bawang merah sebelumnya Rp35.000 per kilogram menjadi Rp40.000. Untuk harga cabai setan, sebelumnya Rp30.000 per kilogram sekarang menjadi Rp38.000, dan cabai merah yang sebelumnya Rp45.000 per kilogram kini mencapai Rp60.000,” ujar Umi.

Menurut Umi, kenaikan harga kebutuhan pokok ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan menjelang lebaran. “Kalau harga bahan pokok naik sih sudah biasa, soalnya sebentar lagi lebaran jadi banyak yang beli,” tambahnya.

Toko Sayur di Pasar Kemis, Foto : Priambudi Firman Fajari
Toko Sayur di Pasar Kemis, Foto : Priambudi Firman Fajari

Kondisi ini menunjukkan pola yang berulang setiap tahunnya, di mana harga bahan pokok selalu melonjak menjelang hari-hari besar seperti Idul Adha. Banyak pembeli berharap pemerintah atau pihak terkait bisa mengendalikan harga agar tetap stabil, sehingga tidak memberatkan masyarakat, terutama mereka yang memiliki penghasilan terbatas.

Pasar tradisional di Pasar Kemis, seperti banyak pasar lainnya di Indonesia, menjadi saksi dari fenomena kenaikan harga ini. Para pedagang pun mengakui bahwa mereka harus menyesuaikan harga jual karena harga dari pemasok juga meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun