Mohon tunggu...
triyandi palupi
triyandi palupi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Kamu Harus Menemani Anak Menonton Televisi?

30 Juni 2021   21:08 Diperbarui: 1 Juli 2021   00:56 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: icanteachmychild.com

Mungkin para orang tua saat ini sangat paham betul, bahwa waktu anak-anak 24 jam dihabiskan sangat banyak dirumah. Karena satu dan lain hal, anak-anak memang diwajibkan untuk berada dirumah saja. Mayoritas orang tua pastinya mendidik anak-anaknya dengan bersikap tegas, disiplin, dan tidak lupa memberikan dukungan secara materialistis kepada anak-anak mereka.

Namun tanpa mereka sadari, cara mendidik semacam itu akan sangat kalah dengan, pentingnya untuk menghabiskan 'waktu' dengan mereka. Walaupun terlihat sangat sepele, tetapi kenyataanya hal ini kerap dihiraukan oleh para orang tua di Indonesia. Tidak perlu melakukan hal-hal yang produktif untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak, atau mungkin mengharuskan liburan yang memakan banyak biaya. Kini waktu yang memang banyak kita gunakan untuk dirumah, menjadi fasilitas yang mudah untuk mendidik anak kita dalam pengawasan sehari-hari.

Menghabiskan waktu dengan anak, terkadang hanya melakukan hal-hal sederhana kok, misalnya seperti berkebun, memperbaiki sesuatu yang rusak di rumah secara bersama-sama atau bahkan menonton TV bersama mereka membantu menciptakan ikatan seumur hidup dengan anak-anak anda. Iya, menonton televisi saja bersama anak-anak anda adalah kegiatan yang luar biasa untuk meningkatkan dan membangun ikatan antara orang tua dan anak-anak.

Gimana? Sangat bisa dilakukan bukan? Tidak punya waktu karena pekerjaan orang tua dialihkan di rumah? Itu sama sekali bukan menjadi alasan lagi, karena anda para orang tua wajib membaca tiga alasan yang seharusnya memotivasi anda untuk menonton televisi bersama anak Anda tanpa memandang usianya:

Mengembangkan pemahaman :

Ketika orang tua menonton televisi bersama anak-anaknya, mereka biasanya pasti akan berdebat untuk menentukan sesuatu yang ditonton saat itu. Perdebataan yang dilakukan kemudian menemukan titik setuju untuk menonton sesuatu yang menarik bagi keduanya, atau mungkin salah satu pihak harus berkompromi. Saat hal ini terjadi, hal tersebut  harus dilihat sebagai kesempatan yang sangat baik untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang arti penyesuaian.

Memberi pemahaman bahwa penyesuaian yang diciptakan antara anak-anak dan orang tua saat itu, sangat penting untuk membuat beberapa penyesuaian dalam hidup. Berikan contohnya seperti, saat ini orang tua menyesuaikan tontonan agar bisa menonton bersama karena  untuk orang yang anda cintai. Selain itu juga diantara orang tua dan anak-anak akan saling mengembangkan saling pengertian dan menghormati pilihan masing-masing. Tentu saja, kedua belah pihak harus bergiliran membuat pengorbanan kecil itu untuk yang lain. Baru kemudian kepercayaan dan pemahaman berkembang.

Diskusi dan persahabatan :

Ketika orang tua dan anak-anak menonton sesuatu bersama-sama, akan selalu ada perspektif yang berbeda tentang suatu masalah yang disebabkan pandangan yang berbeda pula saat melihat suatu program acara di televisi. Ketika dengan berdiskusi dan berdebat secara damai hingga bisa memberikan pemahaman atau penyelesaian yang lebih baik tentang masalah ini oleh kedua belah pihak, maka akan semakin banyak pelajaran yang bisa diambil baik dari anak maupun orang tua.

Diskusi dan debat mendorong anak untuk berpikir jernih dan menuangkannya, juga mendapatkan bimbingan dan koreksi dari orang tua yang berpengalaman. Sehingga jangan pernah berdebat secara otoritatif karena itu akan menghentikan anak untuk berpikir bebas. Nah, untuk mempermudah anda sebagai orang tua, memberikan pelajaran bagi anak melihat masalah dari semua sudut pandang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun