Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Wim adalah Akar Permasalahan Timnas Indonesia?

12 September 2011   12:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:01 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kompas.com memberitakan bahwa kapten timnas Indonesia, Bambang Pamungkas (Bepe), membantah bahwa pertemuannya dengan Alfred Riedl menyebabkan tujuh pemain menolak dilatih Wim Rijsbergen. Menurutnya, akar persoalan di timnas Indonesia justru komentar Rijsbergen setelah Indonesia dikalahkan Bahrain 0-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (6/9/2011). Bantahan itu disampaikan Bepe dalam tulisannya di blog pribadinya dengan judul "Suatu Sore di Roemah Rempah". Dia memberi penjelasan panjang-lebar mengenai permasalahan di timnas.

Bepe mengakui telah melakukan pertemuan dengan mantan pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl dan asistennya Wolfgang Pikal di Roemah Rempah, Senayan Plaza, pada Rabu (7/9/2011). Selain dirinya, Firman Utina dan Markus Horison ikut datang. Namun pertemuan tersebut bukan penyebab munculnya sikap 7 pemain timnas menolak dilatih Wim Rijsbergen. Sebab, pertemuan itu hanya salam perpisahan dan rasa terima kasih Bepe dkk kepada Alfred. "Mari kita fokus pada permasalahan dan jangan berpikir terlalu sempit saudara-saudara. Sekali lagi permasalahan yg sebenarnya adalah komentar Wim Rijsbergen setelah pertandingan yg terkesan melimpahkan segala kesalahan kepada pemain," demikian tulisan Bambang dalam blog itu. Bepe menjelaskan, pernyataan mogok 7 pemain terjadi sesaat setelah pertandingan melawan Bahrain, Selasa (6/9/2011) malam. Sementara pertemuan Bepe, Firman, dan Markus dengan Riedl terjadi keesokan harinya. "Jadi, logikanya bagaimana mungkin pertemuan sore itu tgl 7 September dapat mempengaruhi keputusan yg sudah dibuat tadi malam tgl 6 September, sangat tidak mungkin bukan?" tulisnya.

Saya sengaja mengutip rilisan berita ini ke kompasiana. Saya sangat senang dengan tindakan yang dilakukan Bambang. Sebuah tindakan yang saya pikir "sengaja" tidak dilakukan media. Sebuah klarifikasi yang cepat karena orangnya pun bisa langsung dijumpai. Ketua komisi disiplin Bernard Limbong pun bahkan dengan berani menyatakan Riedl menghasut para pemain timnas.

Bambang sendiri siap jika akhirnya dia harus dipanggil Ketua Komdis Bernard Limbong untuk menjelaskan duduk perkaranya. Bahkan Bambang menyayangkan isu yang berkembang padahal dia bisa dihubungi untuk meminta klarifikasi.

Saya sebenarnya juga berharap kita semua fokus kepada permasalahan. Masalah terjadinya konflik pemain timnas dan pelatih adalah sikap dan perkataan Wim. Bukan karena pemain timnas cengeng dan tidak tahan dilatih oleh Wim. Tetapi karena Wim dinilai telah melecehkan pemain timnas. Bahkan jika boleh jujur, keberhasilan melawan Turkmenistan sebenarnya adalah karena Rahmat Darmawan. Hal ini juga dinyatakan oleh Bambang.

Jika memang Wim adalah akar permasalahan, lalu mengapa PSSI ngotot mempertahankan Wim? Apakah karena PSSI sudah "kepalang" malu? Kegagalan ini karena blunder pemecatan Riedl yang mereka lakukan. Saya harap semua kita bisa bijak seperti yang diharapkan Bambang.:-)

Selamat Malam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun