Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Semangat Sumpah Pemuda yang Hilang di Sepak Bola Indonesia

28 Oktober 2012   00:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:19 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sumpah Pemuda 20 Oktober 1928 sangat terkenal dengan makna kesatuannya. Sumpah itulah yang membuat para pemuda yang berbeda-beda suku dan agama mampu menyingkirkan setiap perbedaan dan bersatu demi kemerdekaan Indonesia.

Namun, semangat itu tidak kita jumpai di sepakbola Indonesia, sejak masa Nurdin Halid sampai masa Djohar Arifin. Masa NH muncul kompetisi ilegal bernama LPI, yang mengakibatkan dualisme kompetisi. Masa Djohar dualisme kompetisi tetap terpelihara namun ditambah munculnya dualisme timnas.

Dalam dua kepemimpinan PSSI tersebut, kesatuan menjadi hal yang sulit diraih. Awalnya saya berharap persatuan itu terjadi di awal kepemimpinan DA, namun hal itu urung terjadi. Sampai saat ini pun kesatuan sangat sulit terjadi. Klub ISL yang merasa tidak difasilitasi dengan baik di awal kepemimpinan, terus menyimpan sakit hati berkepanjangan. Sampai-sampai para pemain mereka pun dilarang memperkuat timnas PSSI.

Lalu mungkinkah semangat persatuan sumpah pemuda terjadi di sepakbola kita? Saya ragu bisa terjadi. Karena sampai saat ini pun kesepakatan di JC tidak dilakukan oleh kedua kubu dengan konsisten.

Biarlah ini menjadi pembelajaran bagi kita semua betapa sulitnya untuk bersatu. Ketika kepentingan golongan didahulukan, maka kesatuan hanyalah berupa mimpi di siang bolong.

Salam sumpah pemuda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun