Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sanggup dan Beranikah Anas Memaafkan Angie dan Nazaruddin??

20 Agustus 2012   03:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:31 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Idul fitri adalah momen yang tepat untuk bisa saling memaafkan kepada sesorang yang pernah melukai kita an yang pernah kita lukai. Meski memaafkan bisa dilakukan setiap hari, tetap saja momen saling memaafkan di Idul Fitri merupakan momen yang tidak tergantikan. Bisa saja di Idul Fitrilah kita memaafkan mereka yang sudah lama tidak kita maafkan.

Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dalam "open house" yang dilakukannya, menyatakan bahwa saling memaafkan hanya bisa dilakukan oleh mereka yang sanggup dan berani. Tanpa itu maka tidak akan pernah ada saling memaafkan.

"Bermaafan itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang sanggup dan berani. Itu bagian penting untuk menjernihkan persoalan-persoalan yang selalu muncul didalam hubungan manusia," kata Anas, kepada wartawan, Minggu (19/8/2012) di sela-sela acara.

Menariknya, pernyataan Anas itu segera ditimpali pertanyaan yang sangat tepat oleh seorang wartawan. Anas ditanya apakah hari ini sudah mengucapkan silahturahmi kepada Angelina Sondakh dan M Nazaruddin. Anas pun tidak menjawab dan hanya berkata. "Ah, sampeyan ini."

Memaafkan memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Seperti falsafah yang dinyatakan oleh Anas, butuh kesanggupan (kemauan) dan keberanian. Semakin besar kesalahan seseorang kepada kita, maka semakin besar juga kesanggupan dan keberanian yang dibutuhkan. Kita juga butuh kebesaran hati untuk meminta maaf. Itulah mengapa ketika disindir mengenai Angie dan Nazaruddin dia tidak berani melakukannya. Terlebih lagi kepada Nazaruddin yang telah menyeret namanya dalam beberapa kasus.

Semoga Anas diberikan kesanggupan dan keberanian memaafkan Nazaruddin yang telah membawa dirinya dalam beberapa kasus hukum. Mungkin itulah cara Tuhan untuk menyadarkan Anas agar tidak main-main dengan jabatan dan kehidupannya. Saya juga berharap Anas diberi kesanggupan dan keberanian untuk menyatakan kebenaran dalam setiap kasus yang dimana namanya dikaitkan.

Salam.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun