Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rizal Ramli Mulai "Blusukan" dan Mengaku Dekat dengan Megawati

14 Agustus 2016   16:57 Diperbarui: 14 Agustus 2016   17:00 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilkada DKi Jakarta memang Pilkada yang menjadi sorotan media dan publik dalam Pilkada serentak yang akan diadakan tahun 2017. Bukan merendahkan pilkada daerah lain, tetapi Pilkada DKI Jakarta adalah etalase dan barometer politik nasional dan sangat menentukan kesuksesan partai pada Pemilu 2019. Kemenangan PDIP di Pemilu 2014 tidak terlepas dari kemenangannya di Pilkada DKI Jakarta 2012 melalui pasangan Jokowi-Ahok. Kini, persaingan merebut kursi DKI 1 kembali memanas dimana semua partai sudah mulai memanaskan mesin partainya.

Meski belum resmi, dan apapun bisa saja terjadi, satu nama sudah memastikan diri akan maju menjadi Cagub peserta Pilkada DKI Jakarta 2017, Gubernur Petahana Basuku Tjahaya Purnama (Ahok). Ahok yang sebelumnya tidak punya kendaraan politik karena bukan kader partai manapun, berkat bantuan Teman Ahok berhasil meraih dukungan 3 partai (Golkar, Hanura, dan Nasdem) dimana jumlah kursi 3 partai ini di DPRD DKI Jakarta sudah lebih dari cukup untuk menjadi Ahok cagub. Butuh 22 kursi untuk maju dalam Pilkada DKI 2017, sedngkan jumlah kursi 3 parpol adalah 24 kursi.

Kini, yang masih terus dinantikan adalah siapa nanti yang akan menjadi lawan Ahok. Nama Sandiaga Uno muncul sebagai cagub dari Gerindra, namun jumlah kursi Gerindra tidak cukup untuk menjadikan Sandiaga sebagai cagub. Butuh koalisi dengan partai lain untuk bisa memajukan kadernya dalam Pilkada DKI 2017. Nama lain juga bermunculan seperti Tri Rismaharini yang sepertinya tidak akan mau meninggalkan Surabaya dan juga nama Rizal Ramli. Nama terakhir menjadi sebuah anomali dalam peta persaingan Pilkada DKI 2017. Bukan apa-apa, nama Rizal dimunculkan bukan oleh parpol melainkan sebuah kumpulan dan komunitas antah berantah yang dikomandoi oleh Ahmad Dhani. Bahkan, dengan percaya dirinya Rizal Ramli akan dipasangkan dengan Sandiaga Uno. WOW!!

Dimunculkan saja namanya dalam bursabakal cagub DKI adalah sebuah kewowan, maka kewowan pun berlanjut dengan mulai bergeraknya RIzal blusukan ke pasar. Wow!! Apa yang dilakukan Rizal ini sama dengan apa yang dilakukan oleh Ahmad Dhani. Bukan kader partai apapun dan berusaha menarik minat parpol dengan melakukan kegiatan blusukan ke tengah-tengah masyarakat. Apa tujuannya?? Jawaban klisepun disampaikan, menyerap aspirasi.

"Saya ingin menyerap aspirasi rakyat," kata Rizal di sela-sela blusukan.

Tidak berhenti melakukan blusukkan, Rizal juga menyatakan bahwa dia sudah melakukan komunikasi dengan beberapa partai untuk jadi cagub, salah satunya adalah dengan PDIP. Rizal sendiri mengaku dekat dengan Megawati Soekarnoputri.

"Selama ini komunikasi saya dengan Mbak Mega baik sekali," kata Rizal saat blusukan di Pasar Tanah Abang, Jakarta,  Sabtu, 13 Agustus 2016.

 Rizal mengaku  berkomunikasin intens dengan Megawati. Termasuk dengan PDIP untuk memuluskan niatnya maju sebagai calon gubernur. Namun dia belum memastikan apakah akan diusung oleh PDIP atau tidak.

Baiklah Pak Rizal. Silahkan blusukkan terus dan seraplah aspirasi rakyat. Mudah-mudahan dengan begitu bapak bisa tahu arti sebenarnya melayani masyarakat. Kalau bisa juga jangan hanya gara-gara mau jadi cagub aja peduli dan menyerap aspirasi rakyat. Kalaulah waktu bisa diulang kembali, waktu anda jadi Menko pun harusnya anda banyak blusukan seperti Bos anda Jokowi. tapi ya sudahlah, namanya juga usaha.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun