Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pengakuan Nil Maizar

25 November 2012   23:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:41 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pelatih tim nasional Indonesia, Nil Maizar, tidak mempermasalahkan hasil imbang 2-2 saat berhadapan dengan Laos di laga pertama Grup B Piala AFF 2012 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (25/11/2012). Pasalnya, menurut pelatih berusia 42 tahun tersebut Indonesia tampil dengan semangat tinggi. Apalagi, tim yang ia bawa merupakan saringan dari keterbatasan pemain yang tersedia.

"Kita harus tetap bangga kepada pemain-pemain yang ada. Mereka adalah tim yang kita punya dari keterbatasan pilihan yang ada. Kita seharusnya menyeleksi 50 pemain. Tetapi, kita diberi pilihan segitu. Kita tidak bisa berbuat banyak," ujar Nil saat jumpa pers usai pertandingan di Stadion Bukit jalil, Malaysia, Minggu.

"Saya tetap bangga kepada pemain-pemain karena saya melihat fighting spirit dalam diri mereka. Mereka tetap mau berjuang sampai menit-menit akhir dan itu harus diapresiasi," tambah mantan pelatih Semen Padang tersebut (kompas.com).

++++++++++

Pengakuan jujur Nil Maizar ini sangat patut diapresiasi. Keterbatasan adalah masalah dari timnas Indonesia saat ini. Baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hasil seri melawan Laos merupakan hasil terbaik yang bisa diberikan oleh timnas ini.

Partai melawan Laos membukakan mata kita semua tentang kualitas timnas sesungguhnya. Laos yang di level senior, selalu jadi lumbung gol, kini memiliki kekuatan yang setara dengan timnas. Tetapi itu pun karena timnas tidak tampil dengan skuat terbaiknya.

Sekali lagi kita tak bisa menutup mata bahwa kebutuhan timnas akan pemain ISL sangat besar. Seandainya saja para pemain seperti Patrich Wanggai, Firman Utina, Hamka Hamzah, Ahmad Bustomi mau memenuhi panggilan timnas, bisa jadi hasilnya akan jauh berbeda. Tapi sudahlah, kita tidak mungkin lagi menyesalinya.

Semoga Nil bisa terus menarik keluar permainan terbaik dari pemain yang terbatas yang tersedia. Jika ternyata pada pertandingan pertama itulah kualitas terbaik timnas, maka kita hanya bisa berharap keajaiban dari Tuhan.

Selamat berjuang timnas Indonesia. Berjuanglah sampai titik darah penghabisan. Karena anda berjuang demi Garuda dan Merah Putih. Jangan biarkan kita dipermalukan.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun