Tak bisa dipungkiri ketidakmampuan pemerintah membuka lapangan pekerjaan, adalah salah satu penyebab kematian para TKI kita diluar negeri. Jika saja pemerintah mampu menyediakan pekerjaan, mungkin Ruyati tidak akan pernah dipancung. Nasib Ruyati sepertinya akan diikuti oleh Tuti Tursilawati (27), tenaga kerja Indonesia asal Desa Cikeusik, Majalengka, Jawa Barat.
Kompas.com memberitakan bahwa nasib Tuti di ujung tanduk. Hal ini karena keluarga mantan majikan Tuti di Arab Saudi tidak mau memberi pengampunan. Pasalnya, keluarga korban tak bersedia menerima perwakilan Pemerintah Indonesia. Tuti divonis mati oleh pengadilan di Arab Saudi pada Juni 2011 dengan tuduhan membunuh majikannya.
Pembunuhan sendiri dilakukan tak disengaja lantaran Tuti membela diri dari upaya pemerkosaan majikannya. Selama bekerja di rumah majikan itu, Tuti kerap mendapat pelecehan seksual hingga pemerkosaan. Parahny Tuti juga diperkosa oleh 9 pria ketika kabur ke tempat temannya. Hukuman bagi pemerkosa? Hanya 9 bulan.
Perlakuan warga Arab Saudi terhadap para pembantunya sudah diketahui oleh semua orang. Bagi orang arab, pembantu itu seperti budak. Bahkan majikan bisa melakukan apa pun kepada pembantu sesukanya. Apalagi hukum dan budaya di Arab juga sangat memihak kepada warganya. Kenekatan TKI kita untuk tetap ke Arab tentu saja karena di Indonesia mereka tidak mendapat pekerjaan. Padahal di Arab mereka tidak digaji dan malah menemui ajal.
Pengalaman ini kiranya membuat pemerintah menetapkan pelarangan pengiriman TKI sebagai pembantu. Lalu membuka banyak lapangan pekerjaan. Pengiriman TKI ke Arab sama saja mengirim WNI ke tempat pembantaian. Kecuali sistem hukum dan budaya disana berubah.
Saya berharap Tuti mendapat pengampunan, walau hampir mustahil. Tetapi jikalau Tuti pun dipancung, jangan pernah salahkan Arab. Salahkan mengapa WNI kita dikirim kesana sebagai pembantu.
Selamat Siang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H