Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mungkinkah Nunun Demensia Hanya Pada Kasus Cek Pelawat?

20 Desember 2011   08:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:00 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompas.com memberitakan bahwa Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan, KPK akan mempertimbangkan untuk memeriksa kembali kesehatan tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan, Nunun Nurbaeti. Terkait waktunya, Abraham mengatakan, pimpinan lembaga antikorupsi tersebut tengah melakukan koordinasi.

"Segala sesuatu harus ada second opinion-nya," kata Abraham kepada para wartawan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (20/12/2011).

Sebelumnya, tim dokter Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, menyatakan, Nunun memang menderita demensia. Demensia adalah penurunan kemampuan daya ingat serta daya pikir. Penurunan kemampuan tersebut menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupan sehari-hari.

Tim dokter dari RS Polri tetap independen meskipun Nunun merupakan istri mantan Wakil Kepala Polri. Tim dokter bekerja sesuai dengan profesionalitas dan sumpah kedokteran.

Saya pikir penyakit demensia Nunun ini cukup unik. Meski penyakit ini mampu menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupan sehari-hari, tetapi Nunun sanggup jalan-jalan ke luar negeri. Bukan untuk melakukan pengobatan intensif, melainkan kabur.

Hal ini bisa kita lihat dari fakta pindahnya Nunun dari satu negara ke negara lain. Apakah berobat? Atau sedang jalan-jalan dan menikmati uang rakyat hasil jarahannya?

Dokter pribadi Nunun dan tim dokter RS Polri memang terikat sumpah dokter. Tetapi kita harus ingat, mereka juga terikat kontrak majikan dan atasan bawahan terhadap Adang. Murnikah hasil diagnosa mereka? Saya sangat meragukannya.

Saya pikir KPK harus bijak dalam menangani hal ini. Saran saya pilih tim dokter secara random dan tidak usah dipublikasikan. Jika perlu kecoh semua orang, supaya tim dokter bisa tenang bekerja. Karena bisa jadi ancaman tim dokter KPK adalah keluarga dan nyawa mereka.

Saya juga punya saran Nunun diperiksa menggunakan alat test kebohongan supaya bisa dideteksi kebenaran ucapannya. Segala cara harus dilakukan supaya Nunun mau mengatakan yang sejujurnya.

Semoga Nunun segera pulih dari penyakit Demensia yang aneh. Demensia yang hanya lupa tentang kasus cek pelawat, tetapi ingat dan fit melakukan segala sesuatu. Semoga Ibu tidak membohongi kami semua.

Selamat sore.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun