Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengapa Hanya Pegawai Pajak yang Terjerat??

2 Maret 2012   07:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:38 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan ini terus muncul dalam pikiran saya ketika mendengar Dhana Widyatmika, pegawai Dinas Pendapatan Daerah DKI golongan III/C, ditangkap karena tuduhan memiliki rekening miliaran rupiah dalam beberapa rekening. Benarkah hanya pegawai Pajak yang punya rekening miliaran rupiah??

Pertanyaan ini muncul karena saya tahu benar dalam kementerian keuangan bukan hanya pegawai pajak yang punya kesempatan besar memiliki dana miliaran rupiah. Sebagai contoh adalah pegawai Bea Cukai. Sebagai anak pegawai Bea Cukai saya tahu benar apa yang terjadi di dalam institusi ini. Seperti yang pernah saya ceritakan teman bapak saya saja dulu pangkatnya 2d bisa punya rumah besar di daerah elit.

Kata bapak saya dulu seperti ini. "Orang pajak saja lebih banyak ngambilnya dari kami.". Haaaa.... Saya sangat terkejut atas apa yang disampaikan oleh bapak saya. Bapak saya sendiri mengakui dia juga pernah terlibat dalam hal seperti itu. Hanya dia tidak berani bermain sampai angka yang besar. Dia bahkan berhenti setelah penggajian menjadi lebih baik.

Mungkinkah karena pegawai Pajak mainnya lebih besar dari kementerian lain?? Ataukah hanya para pegawai pajak yang ketahuan jumlah uang di dalam rekeningnya??

Semoga tidak ada motivasi apapun dalam pembongkaran rekening pegawai pajak yang kedua ini. Saya juga berharap peristiwa ini bukanlah pengalihan isu yang dilakukan agar publik fokus kepada permasalahan ini.

Selamat siang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun