Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Matchday 1 BPL: Swansea Berpesta, Liverpool Merana

19 Agustus 2012   06:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:32 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Mengapa dua klub ini coba saya sandingkan hasil pertandingannya mungkin sudah banyak yang tahu. Ya, Swansea adalah klub fenomenal pada musim lalu di Barclays Premier League (BPL). Bagaimana tidak, klub yang baru saja promosi ini tampil elegan dan mampu masuk papan tengah klasemen akhir BPL. Swansea berhasil bercokol di posisi 12 dengan 44 poin.

Kehebatan Swansea waktu itu tidak lepas dari kepiawaian pelatih Swansea City pada saat itu, Brendan Rodgers. Kemampuannya meracik kesatuan tim Swansea dengan umpan-umpan pendek serta serangan sayap membuat Liverpool kepincut. Musim 2012/2013 pun menjadi sebuah tantangan baru bagi Rodgers membuktikan diri mampu mengankat prestasi Liverpool. Kasarnya, jika dengan tim semenjana dia mampu menampilkan permainan apik, maka dengan pemain berkualitas, Rodgers akan membuat Liverpool seperti Swansea bintang 5. Tetapi ternyata tidak semudah itu.

Liverpool yang dilatih Rodgers ternyata belum mampu menunjukkan permainan seperti yang terjadi di Swansea. Liverpool meski dilatih Rodgers, tetap tampil seperti gaya biasa. Perubahan Formasi yang dilakukan Rodgers di Lini depan dengan mengandalkan Luis Suarez, Fabio Borini, dan Stewart Downing tidak berjalan sebaik trisula Swansea Graham, Dyer, dan Sinclair. Direkrutnya Joe Allen dari Swansea seperti tidak memberi dampak signifikan. Parahnya lini belakang Liverpool sangat rapuh dan diganjar dua kali tendangan penalti. Agger pun terkena kartu merah pada pertandingan ini.

Swansea sendiri tetap menampilkan permainan cepat dengan kombinasi umpan pendek dan serangan sayap. Masuknya Miguel Michu yang menggantikan peran Allen memberi pengaruh yang luar biasa. Michu mencetak dua gol pertama Swansea dan juga melengkapinya dengan satu assist. Swansea berpesta dengan 5 gol ke gawang QPR yang berperan sebagai tuan rumah. Hasil ini membuat pelatih Swansea Michael Laudrup berhasil mempertahankan permainan Swansea dan bahkan memolesnya menjadi lebih baik lagi.

Hasil yang berbeda ini membuat sebuah pertanyaan besar bagi Rodgers. Mampukah Rodgers membangkitkan kejayaan Liverpool seperti dia membuat Swansea menjadi fenomenal?? Butuh berapa lama Rodgers melakukannya??

Syukurnya ini baru pertandingan pertama. Rodgers masih punya banyak waktu untuk berbenah dan memperbaiki permainan Liverpool menjadi lebih baik lagi. Sedangkan Laudrup tinggal menjaga konsistensi saja. Mari kita lihat minggu-minggu berikutnya...

Salam BPL...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun