Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kabinet Profesional Jokowi

18 September 2014   00:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:23 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gara-gara menyatakan porsi orang yang mengisi kabinetnya yang 18 profesional dan 16 profesional partai, Jokowi dikritik dan diklaim melanggar janjinya. Dalam paparannya, pengamat politik Burhanudin Muhtadi mengatakan bahwa pernyataan Jokowi yang memberi porsi 16 profesional mengindikasikan adanya transaksi politik dalam kabinet yang dibangunnya.

Pernyataan profesional partai memang menjadi sasaran empuk untuk menyerang Jokowi yang terlihat tidak konsisten dalam berpolitik. Benarkah Jokowi tidak konsisten? Mari kita coba telaah dengan sederhana.

Jokowi sejak awal mengatakan bahwa kabinetnya akan diisi orang-orang profesional. Jokowi menjelaskan makna profesional adalah mereka yang ahli di bidangnya. Jokowi sendiri tidak mengatakan bahwa kabinetnya tidak diisi oleh orang partai. Sayangnya pernyataan Jokowi ini malah diartikan bahwa kabinetnya tidak akan diisi oleh orang partai.

Jokowi tidak pernah sekalipun menyebutkan bahwa kabinetnya tidak akan diisi oleh orang parpol, tetapi dia menjanjikan bahwa setiap menterinya harus melepas atribut parpolnya. Jokowi juga berjanji tidak takut akan tekanan politik memecat menteri dari profesional partai jika kerjanya tidak beres.

Bagi saya pribadi, kalangan profesional dari partai perlu diikut sertakan dalam kabinet yang dibangun oleh Jokowi. Karena selain ahli di bidangnya, mereka juga sudah paham bekerja dalam politik praktis. Toh di partai juga ada beberapa divisi yang dibentuk dengan bidang-bidang tertentu dan diisi oleh mereka yang ahli di bidangnya. Orang-orang profesional partai ini pun pastinya punya pengalaman menjadi anggota DPR di bidang yang dikuasainya.

Saya sendiri masih berharap Jokowi memegang teguh prinsip berpolitiknya yang tidak ingin dicampuri dan diikat oleh kepentingan partai. Tidak boleh memainkan cara politik pemerintahan SBY yang menempatkan ketua umum partai menjadi menteri untuk meraih dukungan di parlemen. Akhirnya malah melantik wakil menteri karena ketidakmampuan para menteri dari partai tersebut.

Profesional harus tetap menjadi ukuran utama disertai juga dengan integrtas dan kejujuran para profesional tersebut.

Semoga Jokowi mampu membuat kabinet yang benar-benar profesional dan mampu memperbaiki kondisi megeri ini dalam setiap aspeknya. Tentu saja ini adalah harapan saya dan setiap orang yang memilih Jokowi.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun