Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Gagal Lolos Verifikasi Parpol, Partai SRI Tetap Usung Sri Mulyani Jadi Capres, PKBN Mengajukan Gugatan

17 Desember 2011   00:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:09 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_156866" align="aligncenter" width="593" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Hasil verifikasi partai politik peserta pemilu 2014 hanya meloloskan Partai Nasdem. Partai Sri dan PKBN dinyatakan gagal walau telah diberi perpanjangan waktu melengkapi berkas yang belum lengkap. Hasil ini ditanggapi berbeda oleh Partai SRI dan PKBN. Tempointeraktif.com memberitakan walaupun gagal lolos dalam verifikasi partai politik Kementerian Hukum dan HAM untuk ikut dalam Pemilu 2014, Partai Serikat Rakyat Indonesia akan tetap mengusung Sri Mulyani untuk menjadi calon presiden dalam Pemilu 2014. "Partai SRI akan menggandeng beberapa partai kecil lain yang tidak lolos verifikasi untuk menggalang kekuatan sebagai bentuk dukungan pada Sri Mulyani,” kata tokoh Partai SRI, Wimar Witoelar, Jumat 16 Desember 2011. Wimar menyatakan Partai SRI tidak akan menggugat hasil keputusan Kementerian Hukum dan HAM. Sebab, kata dia, dengan sistem hukum yang berlaku sekarang, proses hukum di pengadilan hanya akan buang-buang waktu. "Dari hasil ini terlihat jelas bahwa partai besar tidak ingin membuka sistem politik. Terdapat sebuah motif politis untuk tidak membuka medan persaingan,” ungkap Wimar. Berbeda dengan Partai SRI, PKBN besutan Yenny Wahid merasa terkejut atas kegagalan mereka lolos verifikas. Yenny merasa tertipu dan akan mengajukan gugatan. Bukan hanya itu, Yenny juga curiga adanya tekanan dari PKB dalam hal ini. Berdasarkan berita dari kompas.com, Yenny mendapati perbedaan informasi yang digunakan kemenhuk dan HAM dalam proses verifikasi. Mereka juga merasa ditipu dengan prosedur yang berubah-ubah. Tidak bisa dipungkiri memang apa yang terjadi dalam dunia politik kita. Saling menjegal dilakukan mulai dari proses verifikasi. Partai yang punya potensi meraup suara cukup tinggi kemudian akan dijegal dengan cara apapun. Hal inilah yang dialami oleh Partai SRI dan PKBN. Potensi Partai SRI dan PKBN cukup besar untuk mendapatkan jumlah suara minimal untuk masuk DPR. Partai SRI dengan Sri Mulyani dan PKBN dengan Gus Dur. Bahkan PKBN diyakini akan mampu menggantikan peran PKB di senayan. Sayang potensi itu tidak bisa digunakan karena mereka gagal. Kegagalan mereka juga mengindikasikan kuatnya permainan politik parpol besar. Hal ini juga menegaskan kepada kita betapa sulitnya rakyat menyampaikan aspirasinya. Parpol besar saat ini cenderung bersikap neolib dan kapitalis. Rakyat kecil hanya dijadikan "jualan". Tak pernah terlihat kebijakan mereka didominasi kepentingan rakyat kecil. Semoga PKBN menang dalam gugatannya dan Partai SRI menang dengan usahanya mendukung Sri Mulyani. Supaya kita rakyat kecil juga punya harapan di tengah kondisi politik yang kacau ini. Selamat pagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun