Dari 15 calon peserta Konvensi Partai Demokrat akhirnya yang ikut ada 11 peserta. Di dalam 11 peserta tersebut terdapat 2 orang menteri aktif. Ikutnya dua menteri ini menjadi sorotan karena pengamat dan publik melihat bahwa keikutsertaan mereka akan mengganggu kinerja sebagai menteri.
Hal ini juga ditegaskan oleh Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan. Syarif menyatakan bahwa beban dua menteri tersebut akan bertambah berat.
"Rasa-rasanya sih memang berat. Itu yang menentukan Presiden, bukan saya," ujarnya (inilah.com).
Tuntutan untuk nonaktif sebagai menteri memang sudah diserukan oleh beberapa orang. Karena tetap menjadi menteri aktif dan mengikuti Konvensi bukanlah sebuah keputusan bijak.
Syarif mengakui Presiden SBY meminta seluruh menteri konsentrasi kepada tugasnya.
"Intinya Presiden tidak mau kinerja menteri terganggu karena konvensi. Intinya begitu," jelas Syarief di sela-sela rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/9/2013) (inilah.com).
Kekhawatiran publik tersebut akhirnya terbukti. Salah satu peserta Konvensi Partai Demokrat yang adalah seorang menteri aktif akhirnya datang terlambat saat acara jumpa pers komite konvensi capres Partai Demokrat di Grand Sahid Jaya Hotel, Minggu (15/9/2013) ini.
Saat tiba, Dahlan Iskan yang adalah Menteri BUMN meminta maaf atas keterlambatannya. Ia pun memaparkan penyebab keterlambatannya.
"Saya minta maaf karena saya baru dari Bali mengikuti rapat untuk persiapan APEC. Saya sudah menyatakan berkali-kali bahwa saya memang mengutamakan pekerjaan saya. Jadi maaf, ini saya terlambat karena saya mengutamakan tugas pokok saya," tutur Dahlan di Ruang Candi Prambanan, Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (15/9/2013).
Dahlan bahkan mengaku tidak mempersoalkan andai didiskualifikasi dari ajang konvensi capres akibat keterlambatannya itu.
"Saya terima jika demikian, karena saya memang terlambat karena kerja," ucap mantan jurnalis itu (inilah.com).