Pada perjuangan meraih kemerdekaan perkataan "Merdeka atau Mati" menjadi sebuah slogan yang membahana dimana-mana. Perjuangan demi sebuah kemerdekaan memang sebanding dengan harga sebuah nyawa. Jika ditanya para pejuang kita atau para saksi perjuangan kemerdekaan, maka mereka tidak akan pernah rugi memberikan hidup bagi bangsa.
Pada saat itu sebilah pedang yang diacungkan dihadapan tidak akan pernah ada yang mau menggadaikan nasionalisme dan kedaulatan negara. Perang dimana-mana tidak pernah ada yang mati sia-sia. Kematian mereka membuat semua daerah terus bergejolak dan tak gentar.
Generasi sekarang tantangan kedaulatan negara kita bukan hanya sekedar perbatasan dan juga perang senjata. Tantangan kita adalah mengamankan kedaulatan dalam hal hukum, ekonomi, sosial dan juga politik. Tantangan bukan lagi acungan senjata, tetapi sodoran uang miliaran demi menggadaikan nasionalisme dan kedaulatan bangsa ini. Banyak aset kita saat ini dikuasai oleh asing. APBN yang untuk rakyat dikorup sedemikian rupa. Rakyat pun melarat serta nasionalisme memudar.
Sadarlah saudaraku! Peperangan kita bukan lagi dengan senjata. Peperangan kita adalah melawan kapitalisme, liberalisme, dll yang menawarkan kerakusan dan kemarukan kepada kita. Membuat kita tidak segan-segan mengorbankan saudara kita dan Indonesia. Kita telah menggadaikan Indonesia!!
Dirgahayu Indonesiaku. Maafkan kami yang telah menggadaikanmu! Kami akan rebut kembali!
Selamat Dirgahayu kompasianer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H