Hari ini penertiban pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Proses relokasi dilakukan tanpa kekerasan karena sudah terlebih dahulu dilakukan komunikasi secara menyeluruh kepada para PKL.
Nah, ketika dilakukan relokasi, ormas besutan Haji Lulung ternyata ikut melakukan penertiban. Sebuah tindakan yang harus diapresiasi dan berharap ke depannya memang ormas ini melindungi dan tidak malah menarik uang "keamanan".
Bukan hanya ormas besutan Haji Lulung yang ikut menoling proses relokasi. Tokoh masyarakat Tanah Abang M. Yusuf Muhi alias Bang Ucu juga menyatakan sangat mendukung relokasi PKL ke dalam Gedung Pasar Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menurutnya, dengan berjualan di dalam gedung, keamanan PKL akan terjamin dan tidak bakal ada lagi oknum-oknum yang melakukan pemerasan.
"Kalau di jalan banyak yang mintain, kalau di sini (Pasar Blok G), siapa yang mau minta? Langkahi dulu gue panglima perang Betawi," ujar Bang Ucu, saat ditemui di Rumah Potong Hewan (RPH) Gedung Blok G, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (12/8/2013).
Saat ditanya oknum yang melakukan pemerasan selama ini, Ucu mengatakan tidak mengetahui secara pasti. Namun menurutnya, jika dia mengetahui, orang itu tidak akan selamat.
"Ya ada cecunguk-cecunguk yang suruh (PKL berjualan di jalan). Kalau gue tahu udah gue sikat," ujarnya (tribunnews.com).
Benarkah bang Ucu akan melindungi para PKL di Blok G?? Pastinya iya. Apalagi masalah pungut memungut pastinya sudah ada yang punya jatah. Apakah bang Ucu yang punya hak memungut?? Kalau dari pernyataannya kemungkinan besar iya. Atau setidaknya yang memungut harus kasih setoran juga sama dia.
Yang menarik bang Ucu ketika ditanya tahu atau tidak orang yang melakukan pemerasan bang Ucu seperti orang yang tahu tapi pura-pura tidak tahu. Padahal jika dia memang tokoh Tanah Abang, masa tidak tahu siapa oknum yang menyuruh PKL berdagang dijalan??
Saya jadi berpikir apakah bang Ucu ini sebenarnya preman atau tidak. Kalau memang preman dia harusnya jangan cuma bicara aja. Temukan oknum itu dan langsung sikat. Mungkinkah bang Ucu ini preman bodong?? Gaya bicara seperti preman, tapi nyali tidak ada.
Bagaimana mungkin dia bisa melindungi para pedagang dari pungutan liar kalau dia saja tidak berani memberantas oknum yang menyuruh pedagang jualan di jalan??
Ternyata bang Ucu ini hanyalah tokoh Tanah Abang yang cuma banyak ngomong tapi tidak ada nyalinya. Mungkinkah model-model mafia di Tanah Abang modelnya begini semua?? Hanya berani bicara tapi tidak berani bertindak.