Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Salah Strategi, PKB Lepas Prabowo Meradang

2 September 2023   06:15 Diperbarui: 2 September 2023   07:05 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar. Dok. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

Entah apa yang terjadi sampai PKB akhirnya lepas dari koalisi Prabowo Subianto. Sudah berkoalisi lama dah bahkan tambah kuat, malah pecah kongsi. Ini bukti sahih bahwa Prabowo tidak andal dalam menjaga koalisi.

Hal ini juga mematahkan penilaian podcaster, mantan aktivis 98, dll bahwa Prabowo adalah pemimpin yang strategik. Lepasnya PKB menurut saya adalah kesalahan strategi Prabowo dan Gerindra.

PKB yang sudah lama berkoalisi dengan Prabowo tidak bisa dirawat dengan baik. Meskipun Gerindra mengklaim bahwa hubungan mereka dengan PKB selama ini enjoy, bagus, yahud, asoy, ya tetap saja PKB tidak merasakan hal yang sama.

Sudah berkali-kali sebenarnya PKB menekankan soal posisi bacawapres Prabowo, tetapi yang terjadi bukannya ada kepastian, Prabowo manuver kemana-mana. Manuver pasangan Prabowo - Airlangga, Prabowo - Gibran, sampai Prabowo - Budiman.

Harapan adanya pasangan Prabowo - Muhaimin semakin jauh dengan muncul juga alternatif pasangan Prabowo - Erick. Ditambah juga perubahan nama koalisi yang tidak didiskusikan terlebih dahulu dengan PKB tapi langsung disampaikan ke publik.

Gerindra dan Prabowo mungkin berpikir bahwa strategi memberikan nama koalisi Indonesia Maju akan semakin membuat publik yakin dan percaya bahwa mereka adalah tim Jokowi. Strategi yang malah membuat PKB los.

Manuver Nasdem yang menawarkan koalisi Anies - Muhaimin kepada PKB tentu saja menjadi tawaran yang sulit ditolak di tengah ketidakpastian dan peluang yang semakin kecil untuk menjadi cawapres Prabowo. Koar-koar Prabowo yang bilang kalau bisa cawapresnya 4 membuat PKB ilfill dan meradang.

Bagaimana PKB mau mempertahankan koalisi kalau ternyata tawaran bacawapres diberikan kepada semua partai koalisi?!

Ini seperti karma buat Gerindra dan Prabowo yang melakukan strategi merekrut kader PDI Perjuangan untuk menggerus suara PDI Perjuangan dan Ganjar Pranowo. Memang mereka sukses merekrut Budiman, Kirana, dan lain-lain, tapi malah kena manuver Nasdem.

Gerindra dan Prabowo wajar meradang, meskipun mereka berusaha menepis anggapan tersebut dengan melontarkan pernyataan tidak masalah dlsb. Karena semua orang juga tahu, elektabilitas Prabowo unggul salah satunya karena koalisi bersama PKB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun