Setelah Prabowo Subianto mendapatkan dukungan Golkar dan PAN (mudah-mudahan tidak ada perubahan sampai pendaftaran) untuk menjadi capres, maka dukungan elektoral Prabowo lebih banyak daripada Ganjar Pranowo.
Koalisi besar yang diklaim adalah timnya Pak Jokowi ini di atas kertas peluang memenangkan Pilpres 2024 sangatlah besar. Karena secara elektabilitas, Prabowo juga unggul dari Ganjar dalam skema 3 calon maupun 2 calon.
Pertanyaan pentingnya, apakah keunggulan elektoral dan elektabilitas tersebut bisa dieksekusi menjadi kemenangan Prabowo?! Tentu saja ini yang luput diperhatikan oleh pendukung Prabowo yang sudah ngences duluan, sebelum kemenangan benar-benar ada di tangan.
Ganjar sendiri bukan tidak pernah berada pada posisi elektabilitas di atas Prabowo. Hal yang sudah dirasakan Ganjar sejak awal maraknya survei elektabilitas capres. Kini, saat Ganjar berada pada posisi tertinggal dari Prabowo baik secara elektoral dan elektabilitas, disinilah diuji keberanian, konsistensi, dan endurance (daya tahan) Ganjar.
Keberanian, konsisten, dan endurance Ganjar sedang diuji. Kalau dia lulus tes ini, maka akan berdampak besar bagi bangsa Indonesia. Bukannya mendiskreditkan Prabowo, harapan bangsa ini lolos dari jeratan middle come trap ada pada diri Ganjar.
Ganjar dengan koalisi lebih kecil dan gabungan relawan Ganjar dan Jokowi harus semakin meningkatkan keberanian, konsistensi dan endurance untuk meningkatkan elektabilitas Ganjar. Karena Ganjar harus melawan koalisi besar tim Jokowi, relawan Jokowi dan Ganjar yang mendukung Prabowo.
Sulit tapi bukan mustahil untuk dikalahkan. Karena menjadi presiden itu bukan soal banyak tidaknya dukungan elektoral dan tingkat elektabilitas, melainkan juga garis tangan. Lihat saja Prabowo sudah melakukan usaha mati-matian tapi belum juga berhasil menjadi presiden. Anies?! Jangankan garis tangan, elektabilitasnya aja jeblok.
Mampukah Prabowo menuliskan ulang garis tangannya dan menjadi presiden, atau Ganjar akhirnya mampu mengalahkan koalisi besar tim Jokowi dan seluruh relawannya serta mempertegas garis tangan Prabowo sebagai capres abadi. Jangan cuma jadi penonton, yuk ikut berpartisipasi.
