Kunjungan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad bersama belasan anggota DPR RI lainnya untuk mengakomodir keluhan konsumen Meikarta telah dilakukan pada hari Selasa (14/2). Dalam kunjungan tersebut, para anggota dewan tersebut mencek langsung bagaimana progres pembangunan Apartemen Meikarta. Dalam kunjungan tersebut, Dasco mendapatkan penjelasan terkait permintaan konsumen untuk refund atau pengembalian dana.
Manajemen Meikarta yang diwakili langsung oleh Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), Ketut Budi Wijaya, menyebutkan bahwa opsi pengembalian dana secara langsung tidak bisa dilakukan, dan manajemen pun menawarkan pengembalian dana dengan skema secondary Market atau pasar sekunder.
"Itu yang kami lalui dengan titip jual, jadi unit-unit ini tetap diperjualbelikan melalui secondary market namanya," kata Ketut di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023). Hal yang sama pun telah disampaikan Ketut dalam undangan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi VI DPR RI pada Senin (13/2/2023) lalu.
Pengembalian dana secara langsung memang tidak bisa dilakukan oleh pengembang. Hal yang sangat mungkin dilakukan adalah dengan melalui pasar sekunder. Sebuah solusi win-win solution yang bagus tanpa merugikan pihak manapun. Namun, konsumen harus sabar karena hal tersebut butuh proses.
Dari data yang didapatkan oleh manajemen ada 130 konsumen yang mengajukan refund dan manajemen menargetkan dalam 4 minggu akan selesai proses penjualan melalui pasar sekunder. Penjualan melalui pasar sekunder bukan berarti harga unit menjadi turun, manajemen memastikan konsumen akan mendapatkan capital gain yang lumayan. Jika harga awal rata-rata per meter persegi Rp 7 jutaakan meningkat menjadi Rp 11-15 juta per meter persegi. Â Lumayan bukan?!
Direktur Eksekutif Jakarta Property Institute (JPI), Wendy Haryanto, dalam wawancara dengan bisnis.com, menyebutkan bahwa dalam proyek apartemen, pengembang memang sedang mengalami dilema, apalagi harus melalui pandemi Covid - 19 yang membuat pembangunan apartemen mengalami hambatan. Ada yang perlu mencari investor baru ada juga yang perlu tambahan kredit konstruksi. Apalagi kasus apartemen, pembangunan harus dilakukan terlebih dahulu untuk meyakinkan konsumen.
Problemnya muncul saat pandemi mulai cicilan konsumen mulai tersendat dan pengembang pun mengalami kesulitan untuk melakukan pembangunan. Apalagi kondisi perbankan juga terpengaruh dengan kondisi pandemi yang mengakibatkan kredit konstruksi seret. Semuanya jadi serba salah dan tentu saja pengembang kesulitan ketika konsumen meminta refund dengan segera.
Permasalahan ini tidak hanya dialami oleh Meikarta tetapi juga hampir semua pengembang apartemen. Bersyukur konsumen Meikarta diberikan solusi terbaik dan dijamin pengembalian dananya. Konsumen dari pengembang lain sampai saat ini belum mendapatkan kepastian terkait unit dan dana mereka.
Karena itulah dengan kondisi saat ini, skema pengembalian dana melalui pasar sekunder adalah pilihan terbaik. Kita tunggu saja apakah manajemen Meikarta menepati tenggat waktu 4 minggu yang mereka tetapkan. Toh, konsumen mendapatkan capital gain yang lumayan menunggu 4 minggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H