Pasangan cawapes Jokowi sudah ditetapkan. KH Ma'ruf Amin dipilih dalam pertimbangan politik yang terjadi antara Jokowi dan para Ketua Umum partai pengusung. Meski belum ditetapkan secara resmi, menunggu semua proses penetapan KPU, dipilihnya KH Ma'ruf Amin menimbulkan gejolak politik di tengah-tengah masyarakat.
Terlepas dari siapa cawapres yang dipilih oleh Jokowi, kita para relawan sudah bersepakat akan mendukung siapapun cawapresnya. Meski dalam diskusi saya tetap memunculkan satu nama yang TIDAk BOLEH jadi cawapres Jokowi. Nama itu adalah ANIES BASWEDAN. Jujur saja, dibandingkan nama-nama lain yang ikut terlibat dalam peristiwa Ahok, nama Anies masih belum bisa saya terima.
Dalam diskusi yang kami lakukan bersama, Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menyatakan ada 3 alasan utama mengapa kita harus mendukung Presiden Jokowi untuk periode 2019 -- 2024. Menurut Budi Arie Setiadi, alasan utama itu adalah BEKERJA SEPENUH HATI UNTUK NEGERI DAN RAKYAT, TIDAK KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME, serta TIDAK MEMBANGUN DINASTI POLITIK DAN EKONOMI.
Dalam pengalaman bersama Jokowi di periode pertama, Budi Arie Setiadi melihat dan mengalami langsung bagaimana pemerintahan Presiden Jokowi. Konsistensi kepemimpinan Presiden Jokowi sebenarnya bukan hanya terjadi pada periode pertama jadi Presiden, tetapi juga sejak jadi Walikota di Solo.
Pernyataan Budi Arie Setiadi ini juga diperkuat oleh pengalaman Moh Mahfud md dalam acara ILC. Dalam acara tersebut, Prof Mahfud menyebutkan bahwa Presiden Jokowi tidak bias ditemukan celah korupsinya dan bahkan juga di keluarganya. Mahfud bahkan menambahkan bahwa Presiden Jokowi adalah sosok yang tegas terhadap hokum dan responsive terhadap isu yang terjadi di tengah masyarakat.
Itulah yang membuat Presiden Jokowi berbeda dengan Presiden-Presiden sebelumnya. Keistimewaan yang disampaikan oleh Budi Arie Setiadi dan Mahfud md juga saya yakin sama dirasakan oleh rakyat Indonesia. Dan saya yakin juga, meski punya pengalaman berbeda, pernyataan dari kedua tokoh di atas tidak terbantahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H