Sayang memang kedua menteri aktif yaitu Gita Wirjawan dan Dahlan Iskan tidak mengambil keputusan non aktif menjadi menteri sebelum memutuskan ikut konvensi. Seharusnya mereka mencontoh mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Jalal, yang mengundurkan diri.
Keterlambatan Dahlan adalah sebuah bukti bahwa seorang menteri aktif akan kesulitan mengatur waktunya untuk menjadi peserta konvensi. Apalagi kerja seorang menteri bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan dengan merangkap banyak jabatan atau kegiatan.
Dahlan sebagai Menteri BUMN pasti banyak kegiatan yang harus dilakukan. Apalagi banyak BUMN yang harus diurus Dahlan, khususnya BUMN yang merugi dan kinerjanya kurang baik. Kinerja yang menuntut fokus yang tinggi. Sayang, ditengah banyaknya tanggung jawab, Dahlan malah mengikuti konvensi Partai Demokrat.
Dahlan memang mengakui kalau dia akan tetap konsentrasi dengan pekerjaan sebagai menteri. Tetapi bukankah konvensi juga punya sebuah tuntutan yang harus dikerjakan?? Apakah Dahlan tidak begitu serius mengikuti konvensi??
Bisakah panitia konvensi mentolerir setiap keterlambatan atau ketidakhadiran para menteri aktif yang menjadi peserta konvensi?? Bagaimana tanggapan setiap peserta konvensi lain yang melihat hal tersebut??
Jika memang serius ingin ikut konvensi Partai Demokrat, maka sepatutnya Dahlan dan Gita mengundurkan diri menjadi menteri. Sebuah keputusan yang pastinya akan mendapat dukungan banyak dari publik. Karena publik sudah jenuh melihat pemimpin yang sedang aktif tapi sibuk dengan urusan lain dengan rangkap jabatan dan banyak kegiatan lain.
Sepertinya keterlambatan Dahlan ini tidak akan menjadi yang pertama dan terakhir. Kemungkinan akan terjadi hal-hal seperti ini kemudian harinya. Semoga saja kerja Dahlan dan Gita sebagai menteri tidak terganggu atau tidak disesuaikan demi konvensi. Karena hal itu akan membuat mereka dianggap lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada negara.
Semoga ke depan para menteri dan pejabat negara tidak lagi punya banya kegiatan dan urusan lain di luar tanggung jawabnya. Karena negara ini tidak bisa diurusi oleh orang-orang yang sibuk dengan urusan lain. Negara ini butuh orang-orang yang fokus dan konsen dengan tanggung jawabnya.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H