Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mengingat Janji-janji Djohar

6 Januari 2013   22:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:26 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kualitas seorang pemimpin salah satunya dinilai dari realisasi janji-janjinya. Semakin cepat dan tepat janji direalisasikan, maka semakin baguslah kualitas seorang pemimpin. Itulah mengapa Presiden SBY beberapa kali kena kritik oleh pengamat karena tidak mampu merealisasikan janjinya dengan cepat dan tepat. Bahkan pemerintahan pernah dicap sebagai pemerintahan "auto pilot".

Hal ini juga berlaku bagi Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin. Setelah hampir 2 tahun memimpin PSSI, ada baiknya kita melihat sudah sejauh manakah realisasi janji-janjinya. Adakah yang sudah terlihat perkembangannya ataukah belum ada yang terealisasi?

Untuk itu kita perlu sekali lagi mengingat, apakah janji-janji yang diucapkan oleh Djohar begitu dia terpilih menjadi Ketum PSSI. Djohar menyatakan lima janjinya untuk membenahi sepak bola nasional. Yang pertama dia berujar,

"Saya akan memperhatikan seluruh kebutuhan sepakbola indonesia,"

Dia pun berjanji akan mengundang industri untuk mendukung persepakbolaan nasional. Yang ketiga Djohar Arifin bertekad untuk memperbaiki fasilitas sepak bola. Sejumlah lapangan dan pusat pelatihan sepak bola akan digalakkan.

misi keempat, yakni pembinaan usia dini. Janji terakhir adalah membenahi kepelatihan dan sistem perwasitan. Menurutnya, perlu ada peningkatan kualitas sumber daya manusia pelatih dan wasit. Sebuah rencana ambisius dia utarakan.

"Jadi paling tidak, ada pelatih bertaraf internasional di setiap kecamatan. Minimal ada kegiatan internasional di setiap kecamatan. Sehingga anak-anak kita di mana saja berada, bahkan yang kampung, bisa dapatkan teknik sepakbola yang benar. Sehingga indonesia jadi kekuatan yg luar biasa," katanya (republika.co.id).

Nah, dari kelima janji tersebut mari kita lihat sudah sejauh manakah realisasinya.

Janji memperhatikan seluruh kebutuhan sepakbola Indonesia belum terealisasi dengan baik. Djohar jarang sekali terdengar melakukan kunjungan ke daerah dan memperhatikan kebutuhan daerah. Djohar hanya akan datang ke pengprov PSSI hanya untuk melantik pengurus baru, bukan khusus datang untuk memperhatikan kebutuhan daerah.

Janji kedua adalah mengundang industri mendukung sepakbola nasional. Janji ini hanya terealisasi dengan dukungan pengusaha Arifin Panigoro melalui konsorsium yang diterapkan di LPI. Namun, industri lain belum mampu ditarik Djohar untuk mendukung sepakbola nasional. Jangankan mendukung klub, PSSI pun kesulitan mencari industri yang mendukung keuangan mereka.

Janji ketiga adalah infrastruktur. Belum pernah terdengar berita bahwa PSSI berhasil mendorong klub membangun lapangan sendiri dan punya fasilitas memadai. PSSI pun sampai saat ini belum punya lapangan dan fasilitas sendiri. Sehingga harus terus menyewa dan akhirnya tidak mampu membayar sewa lapangan di senayan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun