Kontroversi kedatangan Lady Gaga, yang katanya mampu merusak sosial budaya dan mengakibatkan chaos bahkan merusak moral remaja di negara ini, masih saja terus menjadi pemberitaan. Para pemimpin agama pun menyampaikan pendapatnya mengenai hal ini. Salah satu pendapat yang sangat tepat menurut saya adalah pernyataan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Said Agil Siradj.
Melalui pemberitaan tempointeraktif.com, Said Agil mengatakan kedatangan Stefani Joanne Angelina Germanotta atau Lady Gaga tidak akan mengubah orang menjadi jahat.
"Bagi NU mau ada seribu Lady Gaga nggak akan mengubah keimanan orang NU," katanya usai menghadiri acara Ruwatan Budaya Pendadaran Kampus Sokalima di Universitas Indonesia (UI), Jumat malam, 18 Mei 2012.
Said juga menambahkan bahwa iman tidak akan goyang, akhlak tidak akan merosot, hanya karena kedatangan Lady Gaga. Said mencontohkan, "Jika di sebelah saya ada kemaksiatan, iman saya tidak akan tergoyah karena saya berakhlak," katanya. "Kita mau jahat nggak usah lihat Lady Gaga, kok," tambahnya.
Ya, apa yang dikatakan Said Agil sangat tepat. Seorang yang punya iman teguh tidak akan goyah hanya karena kehadiran Lady Gaga. Kalau orang yang moralnya buruk, tanpa nonton Lady pun pasti akan melakukan hal yang tidak baik. Apakah tidak hadirnya Lady Gaga akan membuat moral bangsa ini semakin baik?
Ada atau tidaknya Lady Gaga, masalah moral adalah masalah penting yang harus terus kita kerjakan. Maraknya geng motor, tawuran, club malam erotis, dll, adalah dampak dari buruknya pembinaan moral yang ada di Indonesia. Seandainya moral bangsa ini sudah bagus, maka korupsi pun akan menurun.
Banyaknya orang yang ingin menonton Lady Gaga adalah salah satu bukti moral bangsa memang rendah. Jika moral bangsa ini baik, saya yakin penonton Lady Gaga sedikit. Oleh karena itu, cara baik mengusir Lady Gaga dengan elegan adalah memperbaiki moral bangsa.
Moral yang baik dan akhlak yang kuat akan membuat kita berani berkata seperti Said Agil.
"Bagi Indonesia mau ada seribu Lady Gaga nggak akan mengubah keimanan orang Indonesia"
