Maaf jika sekali lagi tulisan saya agak jorok. Saya harap semua kita bisa memahami kejorokan saya. Dalam perut seorang anggota dewan berkumpulah sisa-sisa makanan yang telah dimakan seorang anggota dewan. Mulai dari makanan yang mahal sampai yang murah. Semua mulai menumpuk menjadi satu. Entahlah apakah makanannya dibeli dari uang haram atau halal. Mulailah mulas perut sang anggota dewan dan mulai beranjak ke toilet. Biasalah ingin buang hajat. Dalam perjalanan sang anggota dewan terjadilah diskusi antara sesama kotoran di dalam usus sang anggota dewan. Mengapa bisa terjadi keributan?? Inilah kisahnya. "Hey kamu duluan saja turun!! aku mau menunggu kloset baru!!" kata satu kotoran. "Ga mau. Aku baru sampai. Kalian saja duluan!!" Seru kotoran yang lain. "Bah!! Melawan senior kau ya!! Turun cepat!!" Seru kotoran yang paling lama bertahan. Semua kotoran pun saling dorong-mendorong. Mereka berdesakan bukan karena ingin keluar dengan segera, tetapi bertahan demi menikmati kloset baru di gedung DPR. Inilah contoh kloset yang ingin mereka nikmati. Itulah sekilas tentang anggota dewan kita. Sudah orangnya doyan kemewahan. Kotorannya pun ikut-ikutan tingkah tuannya. Parah!! Selamat Sore
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H