[caption id="attachment_161045" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Tidak habis memang cerita tentang kemewahan yang terjadi dalam kehidupan anggota DPR. Meski saya yakin tidak semua anggota DPR hidup mewah dan suka dengan kemewahan, tetapi kemewahan sepertinya sudah jadi label baru untuk anggota DPR. Beberapa hal mengenai kemewahan sepertinya melekat erat dengan anggota DPR. Mulai dari keinginan punya gedung baru lengkap dengan segala kemewahannya, alat absensi yang kelewat mahal, bahkan yang terakhir adalah kloset mewah untuk anggota DPR dan orang-orang yang datang ke gedung DPR. Menurut pemberitaan media online gedung DPR akan memperbaiki semua toilet yang ada di Gedung Nusantara 1. Hal ini dilakukan karena kondisi toilet di Gedung Nusantara I DPR banyak yang rusak. Menurut detik.com, dalam waktu dekat toilet-toilet itu akan segera direnovasi yang diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar Rp 2 miliar. Bagian yang paling banyak mengalami kerusakan adalah kloset. Untuk penggunaan alat-alat yang ada di toilet tersebut, Setjen DPR mematok merek TOTO. Menurut Sumirat, ada sekitar 20 kloset yang akan diganti dengan yang baru. Selain itu juga akan ada renovasi lainnya bila memang diperlukan. Tahukah anda berapa harga kloset TOTO? Menurut sumber yang saya dapatkan, kisaran harganya adalah 1 - 4 juta. Jadi, jika dibutuhkan 20 kloset baru, maka biaya untuk kloset adalah 20 - 80 juta. Lalu kemana sisa 2 miliarnya? Tentu saja untuk memperbaiki toilet secara keseluruhan. Biaya 2 miliar untuk memperbaiki toilet menurut pandangan saya termasuk biaya yang besar. Hal ini patut dipertanyakan ketepatan biayanya. Apalagi jika belajar dari pengalaman anggaran pembelian mesin absensi yang jauh dari harga normalnya. Uang 2 miliar ini sangat mungkin diselewengkan. Kembali ke kloset TOTO. Menurut sebuah brosur yang saya baca di Internet. Kloset TOTO ini adalah kloset mewah. Harganya yang berkisar 1 - 4 juta hanya bisa dimiliki oleh orang kaya. Oleh karena itu, kloset merek ini hanya ditemukan di rumah - rumah mewah. Hm... Memang enak jadi anggota DPR. Mewakili rakyatnya dalam kemewahan. Bahkan tempat pembuangan akhir mereka pun standarnya kemewahan. Apakah mungkin di gedung DPR, yang katanya rumah rakyat, kita temukan kesederhanaan? Selamat menikmati kemewahan anggota DPR. Nikmatilah sepuasnya. Siapa tahu di akhirat nanti anda tidak lagi bisa merasakan kenikmatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H