Kompas.com memberitakan bahwa Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan, KPK akan mempertimbangkan untuk memeriksa kembali kesehatan tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan, Nunun Nurbaeti. Terkait waktunya, Abraham mengatakan, pimpinan lembaga antikorupsi tersebut tengah melakukan koordinasi.
"Segala sesuatu harus ada second opinion-nya," kata Abraham kepada para wartawan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (20/12/2011).
Sebelumnya, tim dokter Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, menyatakan, Nunun memang menderita demensia. Demensia adalah penurunan kemampuan daya ingat serta daya pikir. Penurunan kemampuan tersebut menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupan sehari-hari.
Tim dokter dari RS Polri tetap independen meskipun Nunun merupakan istri mantan Wakil Kepala Polri. Tim dokter bekerja sesuai dengan profesionalitas dan sumpah kedokteran.
Saya pikir penyakit demensia Nunun ini cukup unik. Meski penyakit ini mampu menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupan sehari-hari, tetapi Nunun sanggup jalan-jalan ke luar negeri. Bukan untuk melakukan pengobatan intensif, melainkan kabur.
Hal ini bisa kita lihat dari fakta pindahnya Nunun dari satu negara ke negara lain. Apakah berobat? Atau sedang jalan-jalan dan menikmati uang rakyat hasil jarahannya?
Dokter pribadi Nunun dan tim dokter RS Polri memang terikat sumpah dokter. Tetapi kita harus ingat, mereka juga terikat kontrak majikan dan atasan bawahan terhadap Adang. Murnikah hasil diagnosa mereka? Saya sangat meragukannya.
Saya pikir KPK harus bijak dalam menangani hal ini. Saran saya pilih tim dokter secara random dan tidak usah dipublikasikan. Jika perlu kecoh semua orang, supaya tim dokter bisa tenang bekerja. Karena bisa jadi ancaman tim dokter KPK adalah keluarga dan nyawa mereka.
Saya juga punya saran Nunun diperiksa menggunakan alat test kebohongan supaya bisa dideteksi kebenaran ucapannya. Segala cara harus dilakukan supaya Nunun mau mengatakan yang sejujurnya.
Semoga Nunun segera pulih dari penyakit Demensia yang aneh. Demensia yang hanya lupa tentang kasus cek pelawat, tetapi ingat dan fit melakukan segala sesuatu. Semoga Ibu tidak membohongi kami semua.
Selamat sore.