Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

RASN, Mengembalikan PSSI ke Jalan yang Benar

15 Desember 2011   01:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:16 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompas.com memberitakan bahwa Forum Pengurus Provinsi (FPP) PSSI akan menyampaikan keprihatinan mereka terhadap kisruh sepak bola nasional yang berkepanjangan pada Rapat Akbar Sepak bola Nasional (RASN), 18 Desember mendatang. Mereka juga menyiapkan langkah konkret untuk menghentikan langkah "nyeleneh" dari kepengurusan PSSI di bawah pimpinan Ketua Umum Djohar Arifin Husin.

"Akan kami sampaikan kepada semua klub mengenai hal yang memprihatinkan ini, agar ini tidak berlarut-larut dan membuat seluruh anggota bingung," ujar Ketua FPP, Dwi Irianto, yang juga merupakan Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov PSSI Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (14/12/2011).

Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Pengprov PSSI Maluku Utara, Iqbal Rury, mengatakan, RASN ini untuk menggugah pengurus PSSI.

"Kami minta pengurus PSSI untuk kembali ke jalan yang benar," katanya.

Saya sangat senang dengan apa yang dilakukan oleh FPP PSSI. Sebagai pengurus daerah resmi PSSI, tindakan mereka untuk menjadi mediator dalam kisruh kompetisi yang melibatkan pengurus dan klub (bukan AP dan Bakrie) patut kita dukung bersama-sama. Tentu saja kita berharap RASN ini membuat PSSI kembali ke jalan yang benar.

Jalan yang benar itu adalah melakukan statuta dengan melaksanakan kongres Bali sampai dilakukannya lagi kongres berikutnya. Karena pertemuan Exco tidak bisa mengganti keputusan kongres yang adalah musyawarah tertinggi di PSSI. Terlepas dari kongresnya benar atau tidak.

Dualisme kompetisi juga tidak terelakkan karena PSSI disinyalir melakukan tindakan sewenang-wenang. Kritikan klub tidak dipedulikan. PSSI tetap dengan konsep mereka meski klub tidak setuju. Benarkah klub tidak boleh protes? Apakah klub harus taat apapun yang diputuskan meski mereka tidak setuju?

Saya berharap RASN ini mampu membuat PSSI menyadari peran klub dan juga haknya. Klub sebagai pemegang hak suara harusnya lebih dihargai oleh PSSI. Bukankah mereka juga yang memilih pengurus sekarang? Apalagi mereka masih anggota resmi PSSI.

Lagipula apalah salahnya PSSI mengumpulkan klub dan membahas sistem kompetisi yang baik. Bahkan membuat kongres sebelum menjalankan kepengurusan mereka. Hal ini penting untuk meluruskan yang bengkok dan menyamakan persepsi. Sayangnya pengurus sekarang mengerjakan semua hal itu sendiri tanpa melibatkan klub.

Semoga RASN menjadi ajang sarasehan sepakbola yang lebih berbudaya, demokrasi, dan penuh kasih sayang. Jangan sampai kembali jadi ajang balas dendam. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun