Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Modus Baru Koruptor: Memacari Penyidik KPK atau Menyediakan Wanita Penjerat

9 Desember 2011   06:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:38 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sangat terkejut dengan berita tentang adanya indikasi hubungan antara penyidik KPK dan Angelina Sondakh. Apalagi isu kedekatan Angie dengan penyidik KPK bertepatan dengan mulainya persidangan Nazaruddin. Dalam persidangan itu, nama Angie disebutkan Nazaruddin. Nazaruddin menyebut Anggelina Sondakh mengatur dan membuat anggaran khusus untuk proyek Hambalang.

Entah apa yang menjadi modus Angie memacari penyidik KPK. Benarkah dia mencintai penyidik KPK tersebut?? Mungkinkah memang cinta itu buta seperti yang dikatakan Ruhut Sitompul??

Apapun yang menjadi modus Angie tidak akan pernah bisa mencegah publik berpikir ada sesuatu diantara hubungan mereka. Saya sendiri berpikir hal ini bisa jadi modus baru para koruptor untuk menekan penyidik KPK dan bahkan lepas dari tuntutan. Apalagi jika membandingkan kedekatan Angie sebelumnya lebih sering disebutkan dengan Mudjie Massaid.

Angie sendiri sebelumnya kedapatan menangis sesenggukan Di makam almarhum suaminya, Adjie Massaid, ia bersimpuh pagi itu, Rabu, 7 Desember 2011, sekitar pukul 09.00. Angie mungkin sedih karena dia harus menanggung beban berat terjerat kasus korupsi sendirian.

Saya berharap KPK baru tetap sigap dengan peristiwa ini dan tidak menganggapnya sepele. Apalagi jika penyidik KPK kebanyakan pria. Wanita adalah salah satu kelemahan terbesar pria. Ingat peristiwa Antasari yang dikriminalisasikan karena seorang wanita bernama Rani.

Semoga KPK mampu mengawasi internal penyidiknya dengan ketat dan jangan sampai ada kontaminasi yang terus dilakukan oleh para koruptor. Setiap kelemahan harus dicegah agar KPK bersih dan mampu bekerja dengan objektif.

Selamat terus bekerja KPK baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun