Sebagai negara yang besar dan diyakini punya banyak musuh, Amerika Serikat selalu mengawal ketat Presidennya. Tidak terkecuali ketika dia ada kegiatan di dalam negeri sendiri. Pengamanan sendiri dilakukan dari laut, darat dan udara. Peristiwa matinya John F Kennedy menjadi sebuah peringatan bahwa hidup Presiden AS memang selalu ada dalam ancaman.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang akan menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi ke-19 ASEAN di Bali, Rabu, 16 November 2011 akan mendapat pengawalan ketat. Setiap negara yang didatangi mau tidak mau harus memperbolehkan pasukan militer Amerika Serikat masuk dalam daerah kekuasaan mereka. Hal ini seperti sudah menjadi sebuah perjanjian yang tidak bisa ditolak.
Kapal induk berbendera Amerika Serikat telah merapat di perairan Bali pada Selasa, 15 November 2011. Kapal ini mengangkut sejumlah pesawat tempur yang akan digunakan untuk mengamankan Presiden. Belum lagi nanti akan ada pesawat tempur yang akan mengawal pesawat kepresidenan AS Air force 1.
Kedatangan Obama esok hari juga akan mengakibatkan perubahan jadwal penerbangan di Bandara Ngurah Rai. Bahkan dikerahkan 717 personil gabungan dari keamanan bandara, polisi, dan TNI AU dikerahkan untuk mengamankan bandara setiap harinya.
Presiden Obama memang hidupnya tidak bisa tenang. Bukan karena dia punya banyak musuh, tetapi jabatannya sebagai Presiden AS banyak tidak disukai orang. Meskipun begitu tetap saja banyak orang yang ingin menjadi Presiden AS. Walau taruhannya adalah kenyamanan dan kebebasan yang tidak lagi dimiliki.
Presiden kita sendiri juga menerapkan prosedur pengamanan yang ketat. Lalu pakah karena jabatan Presiden di negara ini sudah tidak disenangi lagi?? Mungkin saja.......
Salam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H