Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pak Nyoman Minta Menghilang, Trauma Berkepanjangan?

26 Oktober 2011   08:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:29 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernah merasakan diinterogasi polisi? Interogasi akan semakin keras ketika kita tidak mengakui sesuatu, terlepas anda bersalah atau tidak. Lalu bagaimana jika yang menginterogasi anda adalah Paspampres yang punya tanggung jawab besar menjaga Presiden dari siapapun (bahkan rakyatnya sendiri)? Pernah merasakan kerasnya dan juga panjangnya interogasi tersebut. Apalagi anda dinilai telah menyusup mendekati Presiden yang tidak boleh disentuh tanpa diperiksa terlebih dahulu.

Petugas kebersihan Bali Tourism Development Centre I Nyoman Minta adalah sebuah contoh beratnya interogasi yang dilakukan oleh paspampres. Meski tidak pernah diketahui bagaimana interogasinya dan pastinya paspampres tidak akan mengakuinya, Pak Minta mengalami dampak stres yang berat. Menurut rilis berita tempointeraktif.com, Kabarnya Pak Minta sempat mengalami trauma setelah menjalani dua kali pemeriksaan. Posisi Pak Minta pun masih
belum bisa diketahui. Selain tak bisa ditemui, keluarga Minta tetap bungkam.

Trauma dan stres berat sangat mungkin dialami oleh Pak Minta. Bukan hanya karena dia diinterogasi berjam-jam, tetapi juga ketika dia melakukan rekonstruksi menjadi tontonan warga. Apalagi pemberitaan yang luas membuat Pak Minta dikenal sebagai seorang penerebos paspampres. Padahal beliau tidak menerobos atau apapun namanya. Pak Minta hanya lewat dari jalur biasanya. Tetapi meski tidak bersalah, Pak Minta sudah terlanjur malu.

Bangkitlah Pak Minta, jangan sampai engkau depresi dan trauma. Bapak tidak salah dan jangan sampai kenangan buruk ini membuat bapak trauma melihat Presiden dan paspampresnya. Berdoa untuk Pak Minta.

Selamat sore.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun