Pemilihan Kepala Staf TNI AD (KSAD) menimbulkan indikasi adanya nepotisme. Bahkan beberapa kompasianer menuliskan opini yang mengarah bahwa isu nepotisme itu benar dan bahkan memberikan saran untuk tidak menjadikan Letnan Jenderal Pramono Edhie Wibowo sebagai KSAD, untuk menghindari adanya kedekatan emosi antara atasan (Presiden) dan bawahan (KSAD). Kecuali jika hal ini terjadi di Perusahaan milik keluarga. Tetapi tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa pemilihan Letjen Pramono karena prestasi.
Meskipun isu adanya skenario untuk menempatkan Letjen Pramono di posisi penting di TNI berusaha untuk ditepis, para pengamat tetap meyakini bahwa jenjang karier beliau memang sudah dirancang. Bahkan ketika beliau dipilih menjadi Pangkostrad. Setelah menduduki posisi Kepala Staf TNI AD. Diyakini jabatan ini hanya batu loncatan sementara. Ipar SBY ini memang disiapkan menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana Agus Suhartono yang akan pensiun tahun depan. "KSAD itu hanya batu loncatan. Apalagi hitung-hitungannya jatah Panglima TNI sekarang dijabat oleh TNI AD," ujar pengamat militer, Aris Santoso kepada detikcom, Kamis (7/7/2011) malam.
Menurut Aris, jabatan Panglima TNI memang digilir antara TNI AD, TNI AL dan TNI AU. Tapi lazimnya perbandingan yang berlaku antara angkatan darat dengan angkatan lainnya adalah dua banding satu. Artinya TNI AD diseling dari TNI AL, lalu TNI AD kembali, baru TNI AU. "Jadi kemungkinan besar Pramono yang disiapkan untuk menjadi Panglima TNI," jelas dia.
Kebetulan yang terjadi berulang kali, bukanlah sekedar kebetulan. Bisa saja itu semua adalah skenario yang tersusun rapi dan sesuai prosedur. Bukan sedang meremehkan prestasi Pak Pramono, tetapi saya pikir diantara perwira tinggi yang ada prestasi Pramono bukanlah yang terbaik. Perwira tinggi yang lain juga pasti punya prestasi yang tidak kalah dengan Pramono. Lalu apa kelebihan Pramono? Saya pikir karena beliau dekat dengan SBY. Faktor kedekatan sudah terbukti semenjak SBY jadi Presiden. Hampir setiap Panglima TNI atau Kapolri setelah pensiun menjadi orang dekat SBY.
Skenario akhir untuk Pramono adalah Pilpres 2014. Dengan usia 56 Tahun dan usia pensiun TNI 58 Tahun, maka Pramono akan pensiun pada Tahun 2014 setelah dia terpilh menjadi Panglima TNI. Sebuah kebetulan yang indah dan tentu saja menjadi angin segar bagi Partai Demokrat. Prediksi pengamat politik mengenai skenario Pramono sebagai capres Partai Demokrat sedikit demi sedikit terjadi. Jika beliau menjadi Panglima TNI dan kemudian menjadi Capres di 2014 maka anda jangan terkejut. Karena semua adalah skenario.
Apa skenario anda untuk anak atau saudara anda? Apakah anda percaya terhadap kebetulan? Saya sih tidak.
Salam skenario.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H