Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai dan Korupsi Saling Membutuhkan

21 Juni 2011   08:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:19 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika saya ditanya "adakah partai yang tidak korupsi?", saya akan jawab "hmm..... mungkin ada... tetapi ga yakin juga..." dengan keraguan. Jika saya ditanya "adakah partai yang korupsi?", saya akan jawab "Banyak!!" dengan penuh keyakinan.

Partai dan Korupsi tidak bisa dipisahkan. Jika dahulu partai dengan lihainya berhasil menyembunyikan korupsi supaya tidak tampak, sekarang korupsi dilakukan dengan gamblang dan tidak malu-malu. Bahkan Partai secara terbuka melindungi kadernya yang korup. Hal ini bisa dilihat dari adanya dugaan Tim Pencari Fakta (TPF) Partai Demokrat yang mengetahui masalah kasus suap di kemenpora yang melibatkan Angelina Sondakh dan Mirwan Amir.

Partai dan Korupsi sepertinya tidak bisa dipisahkan. Partai membutuhkan Korupsi dan Korupsi membutuhkan partai. Partai tidak bisa hidup tanpa korupsi dan korupsi tidak bisa hidup tanpa Partai. Saling membutuhkan antara Partai dan Korupsi semakin kuat dan tidak bisa dilepaskan. Terlebih lagi biaya untuk kampanye membutuhkan dana yang besar. Tanpa korupsi sangat mustahil bisa jadi anggota DPR dan juga pemimpin negara serta daerah.

Mungkinkah Korupsi mati jika partai tidak ada? Ataukah mungkin ada partai yang tidak korupsi? Ditengah-tengah keraguan saya ada terselip sebuah kalimat.... Mungkin ada!!! Bagaimana menurut anda??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun