Selamat merayakan hari sumpah pemuda, jangan hanya bersumpah LAKUKANLAH ! @MerahBercerita
Hari ini kita memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-86. Sudah sangat lama hari ini diperingati, namun makna penting Sumpah Pemuda masih saja terkukung dan tidak terimplementasi dengan indah di bumi pertiwi. Sumpah Pemuda yang merupakan keputusan Kongres Pemuda kedua yang menyatukan kaum muda Indonesia pada masa itu dalam sebuah kata “satu Indonesia”. Meski pada saat itu peserta yang hadir berbeda latar belakang tetapi mereka mau melebur menjadi satu demi memperjuangkan bangsa dan negara.
Kini, keputusan Kongres tersebut semakin memundar dan hanyalah berupa sumpah belaka. Para pemuda hanya diajak mengingat dan merenungkan sumpah itu tanpa ada sebuah pergerakan yang nyata. Pemuda kini hanya menjadi penonton dan bahkan tidak sedikit terlibat dalam aksi disintegrasi negara. Dalam realita kehidupan berbangsa dan bernegara peran pemuda kini tergerus kepada ambisi pribadi dan kesenangan dunia. Pemuda kini sangat bangga dengan kehebatan finansial orang tua dan barang-barang mewah yang mereka miliki.
Kemanakah para pemuda yang berdasarkan Pasal 1 ayat (1) UU Kepemudaan menyebutkan “Pemuda adalah Warga Negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun”? Apakah mereka saat ini menjadi poros penting persatuan Indonesia atau perusak kesatuan Indonesia?
Karena itu sangat penting bahwa Sumpah Pemuda tidak lagi dijadikan sebagai ajang mengingat apa saja isi sumpah tersebut, meski itu juga penting, melainkan mendorong agar mahasiswa kembali menjadi pemersatu bangsa dalam bingkai "Satu Indonesia". Pemuda masa kini harus aktif berorganisasi, harus aktif berdiskusi dan saling mengasah pemikiran satu dengan yang lain demi memunculkan ide-ide kritis dan membangun kesatuan berbangsa dan negara.
Tidak perlu juga kita mengganti isi Sumpah Pemuda supaya lebih relevan terhadap kondisi jaman sekarang karena isi Sumpah Pemuda sampai kapan pun sangat relevan terhadap kondisi jaman. Terlebih jika kita melihat saat ini para pemuda sudah bergeser dari bingkai "Satu Indonesia" dan mulai bermunculan perang saudara antara satu kampung, suku, dan bahkan agama. Sumpah ini harus dan terus menerus diterapkan dalam kurikulum pendidikan, kode etik pekerjaan, dan bahkan pengajaran agama. Supaya kita tetap bisa hidup damai dalam "Satu Indonesia".
Karena itu, Wahai Pemuda!! Janganlah puas kita bersumpah tetapi lakukanlah. Jangan hanya menghapal isi Sumpah Pemuda tetapi hidupilah. Jadilah pemuda yang menghargai KeIndonesiaan. Bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu Indonesia. Selamat hari Sumpah Pemuda, Bangkit dan bangunlah Pemuda!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H