Berawal dari kunjungan silaturahmi dengan petani, dengan tujuan dapat kopi gratis hehehe.., eh ujung2nya dapat cerita rakyat.
Judulna "Peradaban Moncong Karangpuang"
Kampung adat Karangpuang di Kab. Sinjai sulsel sudah tidak asing lagi bagi masyarakat bugis makassar, namun peradaban karangpuang yang satu ini terletak di Puncak gunung "Moncong Karangpuang" masih sedikit yang mengetahiunya.
Letak geografisnya brada di Kecamatan Bungayya Kab.Gowa, namun akses terdekat dari pemukiman penduduk ada di Kec. Biringbulu Kab.Gowa. lokasi ini berjarak sekitar 2 -3 jam perjalan dari ibukota Kecamatan Biringbulu yakni Lauwa.
Cerita yang berkembang di masyarakat bahwa di sana terdapat peradaban tua "Bekas Perkampungan" itu di tandai dengan adanya pekuburan kuno dan jumlahnya banyak. meski kondisinya sudah memperihatinkan karna banyak di galih oleh pemburu Harta karun.
Menurut andy (35) yang juga warga lauwa saat musim agustusan (musim kemarau) banyak masyarakat sekitar maupun dari jauh berkunjung ke sana ada yang sekedar menikmati susana alam yang sejuk dan indah hingga ada yang berkunjung untuk tujuan tertetu semisal melepas hajat dengan keyakinan masing2 untuk mendapat berkah dan sejenisnya.Â
jauh di selatan pegunungan karangpuang, tepatnya di dusun karangpuang Desa Datara Kab. Jeneponto Terdapat cerita rakyat Konon masyarakat atau leluhur mereka berasal dari peradaban tersebut, cerita itu berkembang diwariskan turun temurun dan menurut cerita yang berkembang logat/dialeg atau orang jeneponto menyebutnya "tokko" berbeda dengan jeneponto umumnya.
karna kesempitan informasi yang sya dapatkan dan dari pencarian saya belum ada teks penulisan ilmiah yang mengkaji peradaban ini yang saya dapatkan. tahun dan masa peradaban ini tidak di dapatkan cerita ataupun kisah dialektika antara masyarakat sekitar (Leluhur Biringbulu), ataupun kisah kejayaan kerajaan gowa serta kisah zaman kahar musakkar yang sempat mencapai kejayaannya di tempat itu.
munkin ada yang yang tau kisahnya bisa di share atau mau sama2 berkunjung ke sana mumpung menjelang agustusan.
atau mungkin ada peniliti yang tertarik dengan pedaban ini.
ataukah Masyarakat karangpuang datara bisa menceritakan lebih banyak tentang kisah ini....
saya pikir ini menarik.... (tapi janganmiki ke sana minta hajat tertentu apalagi lepas kambing, karna mahalki kambinga mauki lagi iduladha...hahahahha..)
(CsP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H