Mohon tunggu...
SUDIRMAN SUMARDI
SUDIRMAN SUMARDI Mohon Tunggu... -

Saya adalah seorang bapak lahir di Jogyakarta 55 tahun yang lalu dengan dua anak satu istri dan satu cucu sementara sebagai PNS di PEMDA MERAUKE PAPUA,

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Tahun Baru yang Membawa Petaka

6 Januari 2014   10:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:06 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kejadiannya tepat pada hari Rabu 1Januari 2014 sore itu saya lihat ibu dan anak laki2 nya yg kelas 1 SMK Analis sepertinya mengikuti profesi mamanya yg petugas laboratorium kesehatan di salah satu Puskesmas di Merauke dan klo sore kerja di Lab tempat praktek dr isteri saya dirumah sdh lebih 15 th kerja pada isteri saya sehingga sdh seperti keluarga sendiri. Mereka berdua baru datang duduk berdampingan, si ibu lagi asyik nelpon dengan HP nya sementara anak laki2 nya asyik juga dengan Hp nya mereka duduk di teras rumah tempat biasa pasien nunggu giliran diperiksa dokter. Anak laki2 tersebut anak yg kedua dari tiga anak laki2 ibunya, anak yg pertama sedang kuliah di Akademi Analis di Jawa dan anak yg ke 3 masih SMP kelas 3 sehingga anak yg ke 2 nama Agung inilah yg selalu mengantar ibunya ke tempat kerja dengan motornya, seperti biasanya setelah selesai mengantar ibunya anak tersebut permisi pulang  ke rumah dan ibunya selalu berpesan agar hati2 dijalan.

Jarak rumah saya dengan rumahnya tidak jauh sekitar 2 km dan melewati jalan yg relatif sepi krn jalan kampung/ jalan lingkungan walaupun sudah ber aspal.Baru beberapa saat kemudian anak itu meninggalkan ibunya ditempat kerja tiba tiba ibunya dijemput mobil angkot ke RSUD dan ternyata anaknya yang baru saja mengantarnya  sudah masuk di UGD dalam keadaan tidak sadar karena kecelakaan. Setelah saya mendengar berita itu walaupun belum jelas kejadianya maka saya bergegas ke UGD RSUD Merauke bersama anak perempuan saya yg kebetulan dr di ugd tersebut dan setelah sampai disana ternyata banyak juga pasien yg sdg di observasi shg sore itu kelihatan sibuk sekali dokter dan perawat melayani pasiennya dan biasax pasien tidak gawat darurat juga datang ke ugd apalagi tanggal 1 Januari hari libur tahun baru sehingga poliklinik atw dokter praktek umum libur tidak buka praktek. Saya bersama anak saya langsung mendatangi Agung yang beberapa saat yg lalu ada bersama ibunya dirumah kami, saya lihat belum sadar dan nafasx kelihatan tersengal-sengal dan anak saya periksa dan konsultasi dgn sejawatx kemudian bilang ke ibux anak itu agar terus berdoa saja mengharap pertolonganNya krn kelihatannya sdh berat sulit di tolong lagi walaupun tidak ada tanda luka2 sedikitpun dan sptx ada memar dibagian belakang kepalanya. Saya sempat berbicara dengan ayahx dan dia mengatakan belum tahu bagaimana kejadian yg pastinya karena sore itu anaknya diantar oleh seseorang tetangganya ke rumah dan anak tersebut menurut orang tsbt ditemukan terjatuh di dekat motornya dan menurut orang2 di TKP sebelumnya anak tsbt mau  belok kekanan tiba2 ditabrak motor dari belakang yg dikendarai oleh seorang ibu2 dan ibu2 itu jatuh dengan motornya sehingga marah2 kepada anak tersebut, jadi sudah nabrak dari belakang malah marah lagi, sedang anak yg ditabrak dari belakang tidak jatuh tetap tegak dengan motornya dan turun menghampiri si ibu yg jatuh bersama motornya. ibu tersebut minta diantar kerumahnya dg motor ibu tersebut, anak tersebut kemudian mengantarnya dan motornya ditinggal di TKP. Sepulang dari mengantar ibu yg menabraknya dari belakang Agung langsung berjalan menuju TKP dimana motorx ditinggalkan dan diperkirakan rumah ibu itu tidak jauh dari TKP dan sewaktu berjalan itu Agung hampir ketabrak mobil mungkin jalannya tidak stabil dan sesampainya di tempat motor dia terjatuh atau terduduk tidak jelas disini, kemudian diantar oleh seseorang yg menurut bapaknya masih tetangga shg bisa kenal kerumah Agung.
Setelah beberapa waktu kami dirumah sakit kami pulang kerumah dan kami datang kembali ke RSUD jam 8,30 malam bersama anak dan isteri saya yg juga dokter di RSUD tersebut,  ternyata pasien sudah masuk ke ruang ICU agar bisa ditangani lebih intensif. Di RS kedua ortunya menunggu sambil terus kepingin tahu kejadian yg sebenarnya dan tentu saja yg paling tahu adalah anaknya tapi belum bisa digali informasinya karena sampai saat itu masih belum sadar. Oleh karena waktu sudah malam kami pulang kerumah untuk istirahat malam. Pagi harinya sekitar jam 5 isteri menerima telepon bahwa pasien Agung telah meninggal dunia dan kami segera datang langsung ke kamar jenazah disitu sudah banyak keluarga dan kerabat dan kedua orang tua Agung yg tentunya sangat sedih dan penuh penyesalan dan penasaran aras meninggalnya Agung yg sudah dirawat dan dibesarkan sejak 16 tahun yang lalu tiba2 meninggal dengan masih menyimpan misteri. Rasa penasaran terus menguak perhatian kedua orang tuanya dan berdasarkan ceritera yg bisa dikumpulkan dicurigai bahwa memar di belakang kepalax akibat dipukul benda tumpul dan apakah itu penyebab kematiannya maka perlu di otopsi dengan membuka batok kepalanya dan ini orang tua tidak sampai hati orang sudah jadi mayat mau dibuka kepalanya akhirnya hanys visum diluar saja dan tantunya hanya sampai memar krn benturan dengan benda tumpul saja dan itu diduga sebagi penyebab kematiannya ya masih tetap jadi misteri , kemudian ibu2 yg menabrak dari belakang dan juga dimana rumahnya juga masih mistery. Semoga arwah Agung diterima disisiNYA  karena meninggal disaat pulang mengantar ibunya ketempat
dimana ia bekerja Amiin YRA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun