Mohon tunggu...
Zul Fadlie
Zul Fadlie Mohon Tunggu... -

Penyuka kopi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Yang kena tipu harap tunjuk tangan!

16 September 2014   16:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:32 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Thread ini pendek saja. sekedar mengingatkan kepada masyarakat indonesia yang telah berpartisipasi menyalukan hak politiknya melalui pemilu Presiden beberapa waktu yang lalu. Hasil pemilu sudah final di MK, dimana Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla telah diputuskan sebagai Presiden dan wakil Presiden terpilih periode 2014 - 2019.

Joko Widodo dan M. Jusuf Kalla, Presiden pilihan rakyat dengan jargon Sederhana dan merakyat, sigap dan pekerja keras, Jujur dan profesional, yang akan menyusun kabinet kerja dan tidak akan bagi-bagi kekuasaan dengan partai pendukung dalam bentuk bagi-bagi jatah menteri karena koalisi yg dibangun adalah KOALISI TANPA SYARAT DAN TANPA BAGI_BAGI KEKUASAAN. dengan postur kabinet ramping dan profesional.

Oleh karena itu, Jokowi berkali-kali mengungkapkan ketidakutuhannya dengan tambahan partai koalisi di kubunya karena dia tidak ingin memilkul hutang politik di masa pemerintahannya. Di saat yg sama juga Jokowi dan Jusuf Kalla beberapa kali mengeluarkan sindiran2 terhadap kubu Prabowo - Hatta yang maju pemilu dengan dukungan banyak partai atau koalisi gemuk dan transaksional.

Dan rakyatpun tergoda dan memilih mereka jadi pemimpin, karena mereka dianggap berbeda, mereka KEREN.

Lalu kemaren Jokowi dan JK akhirnya mengumumkan postur kabinet yg dijanjikan. dan apa dinyana, jangankan janji kabinet ramping, jargon kabinet pekerja dan profesional hilang ditelan badai. yang ada kabinet sami mawon. 16 posisi dijatah untuk partai pendukung, dengan istilah yg sengaja dihaluskan sebagai 'profesional parpol'. Dengan 4 partai pendukung, berarti masing-masing dapat 4 kursi.

Artinya koalisi ramping tanpa syarat, tidak transaksional dan tanpa bagi-bagi kekuasaan hanya TIPU-TIPU SAJA. Jargon atau obat paling diunggulkan selama masa kampanye ternyata hanya HOAX yg malangnya dipercaya oleh sebagian besar masyarakat indonesia.

jadi sudah waktunya penulis bertanya kepada masyarakat, kepada relawan yg sangat militan membela jokowi dari pagi hingga pagi. Yg menyisihkan uangnya untuk sumbangan dana kampanye. Siapakah diantara kalian yg merasa kena tipu?


Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun