Mohon tunggu...
Achmad Faesol
Achmad Faesol Mohon Tunggu... -

Alumni PP Al-Amien Prenduan Sumenep Madura\r\nAlumni Pasca Sarjana\r\nUniversitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beda Sarana dan Tujuan

1 Oktober 2014   01:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:52 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Materi itu laksana penampilan. Penampilan memang penting tapi ia bukan segalanya. Penampilan memang harus dijaga, tapi tidak wajar bila siang malam, dari bangun tidur hingga mau tidur lagi, yang dipikir hanyalah penampilan saja. Penampilan memang harus diperhatikan, tapi tidak masuk akal bila seluruh perjalanan hidup, sejak masih muda hingga lanjut usia dihabiskan hanya untuk mengurusi penampilan saja. Penampilan itu memang penting tapi jangan lupa bahwa ada hal yang jauh lebih penting dari penampilan.

Artinya, dalam kehidupan sehari-hari anda harus tetap memperhatikan dan menjaga penampilan. Anda harus tetap mandi, menyisir rambut, memakai pewangi, memakai pakaian yang sesuai dengan situasi dan sebagainya. Meskipun penampilan itu penting, lantas, wajarkah bila setiap hari yang anda urus hanyalah persoalan penampilan saja?

Tapi, kalau anda menilai ada yang jauh lebih penting dari penampilan, lantas, masih pantaskah bila kemudian anda tidak mau mengurus atau memperhatikan penampilan anda? Karena anda menganggap ada yang jauh lebih penting dari penampilan, kemudian anda tidak mau mandi, rambut dibiarkan acak-acakan dan memakai pakaian seenaknya saja tanpa memperhatikan keadaan, pantaskah ini anda lakukan?

Ternyata, menganggap penampilan itu penting dan menyadari ada yang jauh lebih penting dari penampilan bukan berarti meremehkan dan tidak mau mengurus penampilan. Anda tetap harus memperhatikan penampilan sehari-hari tapi kesadaran utama dalam hidup anda adalah, hidup bukan hanya untuk mengurus penampilan karena ada yang jauh lebih penting dari penampilan.

Saya kira, persoalan penampilan itu sama dengan urusan uang. Uang memang penting tapi tidak rasional bila kemudian hanya karena ia dianggap penting lantas seumur hidup akan dihabiskan sekedar untuk mencari dan menumpuk uang saja. Tidak wajar hanya karena menganggap uang penting maka semua hal diukur dengan uang. Karena uang dianggap penting, rasanya tidak masuk akal bila kemudian uang dijadikan sebagai nomer satu atau yang paling penting dalam hidup. Uang memang penting tapi ia bukan segalanya.

Menganggap uang bukan segalanya bukan berarti anda tidak perlu bekerja lagi. Menilai uang bukan yang paling penting dalam hidup bukan berarti anda harus membenci uang. Bukan itu maksud saya. Anda harus tetap bekerja keras tapi kesadaran utama yang harus anda bangun adalah anda bekerja bukan sekedar untuk dapat uang. Terlalu sederhana rasanya jika siang malam bekerja, dari matahari baru muncul hingga tenggelam di ufuk barat, dari senin sampai minggu, semuanya diniatkan hanya sekedar untuk dapat uang saja.

Rasa-rasanya tidak “etis” hanya karena anda menganggap uang itu sangat penting sehingga anda mau melakukan apa saja untuk bisa dapat uang. Bahkan, sangat “hina” rasanya jika kemudian anda tidak mau bersaudara, tidak mau bersahabat, tidak mau berteman dengan siapapun hanya karena hubungan itu tidak bisa menghasilkan uang bagi anda.

Saya tidak bermaksud untuk mengajak anda anti materi, menolak harta, membenci dunia atau melarang bergaul dengan uang. Tidak, bukan itu maksud saya. Silahkan anda kerja keras siang malam untuk bisa dapat uang. Cuma, jangan sampai kerja keras anda itu ternoda oleh pikiran anda untuk menomorsatukan uang dalam hidup sehingga karena uang itu dianggap paling penting, maka saudara, teman, keluarga, sahabat bahkan Tuhan tidak lagi dianggap penting oleh anda. Karena yang paling penting bagi anda adalah uang, selain uang tidak penting, apapun itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun