Mohon tunggu...
Pak Ugi
Pak Ugi Mohon Tunggu... profesional -

read & write, berita99.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kiamat Masih Jauh

21 Desember 2012   00:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:17 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KALAU sempat membaca tulisan ini, itu artinya anda tak perlu mengkhawatirkan berakhirnya dunia di hari ini. Perhitungan suku Maya bahwa Jumat 21 Desember 2012 adalah saat berakhirnya kehidupan dunia, bisa dipastikan meleset.

Kiamat adalah keyakinan semua agama. Semua agama meyakini, dengan beragam versi, kehidupan dunia yang fana akan berakhir dan digantikan dengan kehidupan akhirat yang kekal abadi.

Hanya para materialis saja yang yakin bahwa kehidupan dunia tak akan pernah berakhir. Tetapi itu pun masih bisa dipertanyakan. Apakah mereka benar-benar yakin atau sesungguhnya hanya berharap-harap cemas.

Meski mengajari umat untuk meyakini soal datangnya hari kiamat, tak ada satu agama pun yang menyebutkan tanggal pasti, hari H, jam J, menit M dan detik D terjadinya saat tersebut. Kitab-kitab suci agama hanya menyebutkan tanda-tanda kapan kiamat akan terjadi. Kesimpulannya, kiamat tidak akan ujug-ujug (tiba-tiba -Jw) terjadi sebelum tanda-tanda tersebut muncul dengan lengkap.

Tanda-tanda itu, meski sudah mulai bermunculan, tetapi belumlah lengkap. Matahari 21 Desember 2012 masih terbit dengan setia dari timur. Gunung-gunung belum bersepakat untuk batuk berbarengan. Bumi yang kita pijak juga tak ada tanda-tanda gempa besar hari ini. Dalam bahasa Islam, gambaran kiamat pada surat ke 99 (Az Zalzalah) belumlah terjadi.

Jadi, jangan khawatirkan kiamat hari ini. Manfaatkan saja waktu yang tersisa untuk beribadah kepada Yang Maha Kuasa dan memberi manfaat bagi semesta. Manfaatkan saja waktu yang masih berputar untuk terus mendorong para pemimpin agar tetap berjalan di jalan yang lurus. Menjadi pelayan, bukan majikan bagi rakyatnya. Tak tergoda oleh gelimang harta dan beningnya gadis muda. Manfaatkan waktu yang tersisa untuk menyemangati para pendekar hukum agar menebas habis siapa saja yang menggerogoti wibawa hukum di negeri ini.

Jika itu semua berhasil kita jalankan dengan optimal, yakinlah bahwa kiamat, setidaknya di negeri ini, masihlah jauh...

sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun