Mohon tunggu...
syarif
syarif Mohon Tunggu... -

karena tulisan itu bisa mencerahkan dan menyemangatkan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi-JK, Ical-Mahfudz, Probowo-...?

21 April 2014   12:49 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:24 1671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dinamika penentuan pasangan capres-cawapres kita menuju 9 Juli 2014 semakin menarik dan penasaran menuju Mei batas pendaftaran ke KPU untuk laga yang sebenarnya. Geliat partai-partai tiga besar pemenang pemilu mencari cawapres bagi jagoannya masing-masing membuat para awak media selalu membuntuti gerak-gerik para petinggi partai kemanapun mereka pergi dan bertemu siapa di tempat tersebut. Memang begitulah tugas media; mencari, mengejar dan memberitakan.

Kalau sebelumnya sempat muncul sebentar kabar PDIP mengusung capres dan cawapres internal yaitu Jokowi-Puan yang kemudian mendapat tanggapan kurang positif dari para pengamat serta masyarakat umum, kini muncul wacana menyandingkan Jokowi-JK. Entah darimana awal beritanya namun nampaknya sudah mendapat respon dari sebagian orang baik positif maupun negatif.

JK memang relatif aktif berkunjung silaturrahim kemana-mana khususnya ke basis kalangan Islam. Dia sendiri termasuk satu dari 9 orang yang diusulkan menjadi capres dari kalangan PKB. Mungkin pemasangan mereka berdua menuruti konsep nasionalis-agamis, Jokowi mewakili kalangan nasionalis sementara JK dianggap representasi kaum agamis karena kedekatannya dengan kalangan umt Islam.

Mungkin ada dua hal yang dianggap sebagai kekurangan JK untuk mendampingi Jokowi yaitu factor usia dan pernahnya menjadi wapres SBY 2004-2009. Sehingga sebagian pihak meminta JK bertindak sebagai negarawan atau bapak bangsa menginggat prestasinya yang handal sebagai negosiator dan diplomat untuk mengatasi konflik-konflik sosial untuk diakui di seluruh dunia. Kita tunggu saja kabar kelanjutan duet ini meskipun di beberapa tempat sudah diedarkan pin bergambar Jokowi-JK.

Munculnya berita tentang Ical-Mahfudz berawal dari pertemuan mereka di Bali beberapa hari yang lalu. Meskipun sebenarnya Golkar sendiri jauh-jauh hari sudah memasukkan nama Mahfudz dalam daftar cawapres untuk Ical dalam pilpres mendatang. Sosok Mahfduz yang begitu perkasa ketika menjadi ketua MK memang bisa menjadi magnet bagi capres manapun terlebih untuk Ical yang namanya tidak baik-baik amat di mata masyarakat Indonesia. Kasus Lapindo memang menjadi salah satu ganjalan bagi Ical mungkin Mahfudz bisa untuk menetralisir atau minimal mengurangi kesan negatif Ical di mata publik.

Bagaimana dengan Prabowo? Ketika para kandidat capres lainnya mulai coba disandingkan oleh partainya dengan kandidat cawapres masing-masing belum terlihat sosok yang mengemuka untuk menjadi cawapresnya. Dari kalangan elit partai lain baru Suryadarma Ali (SDA) yang terlihat kian akrab dengan Prabowo meskipun di internal partainya sendiri PPP bergolak cukup hebat. Hal itu dipicu oleh SDA sendiri karena kehadirannya dalam kampanye pileg Gerindra yang lalau dan dukungan terang-terangannya kepada pencapresan Prabowo tanpa melibatkan mayoritas unsur dipartainya. Nampaknya terlalu riskan kalau menjadikan SDA sebagai cawapres Prabowo.

Entah mengapa tim sukses Gerindra belum menunjukkan kepada publik siapa saja yang mungkin digadang-gadang menjadi pasangan Prabowo. Mungkin mereka masih menunggu seseorang atau kepastian koalisi antarpartai baru mengambil keputusan dramatis di akhir-akhir waktu. Atau menunggu sikap pasti SBY terkait dukungan Demokrat? Mungkin juga menunggu gagalnya koalisi partai Islam sehingga bisa mengajak mereka bergabung dalam koalisinya? Kita tunggu saja bab-bab selanjutnya semoga tambah menarik ceritanya sampai masing-masing mendeklarasikan dirinya kepada publik untuk dipilih pada pilpres mendatang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun