Bapak Presiden Jokowi yang saya hormati. Keputusan sudah Bapak Buat. Tim yang akan bekerja di Kabinet Jilid 2 untuk 5 tahun ke depan sudah Bapak finalkan dan tinggal menunggu pelantikan.  Apakah  tim tsb dipilih adalah didasarkan pertimbangan kepentingan Bangsa  dan Negara atau kepentingan sekelompok orang atau orang perorang, hanya Bapak yang tahu.
Jangan hiraukan saran dalam tulisan saya ini Bapak Presiden, yang kalaupun terbaca oleh Bapak sudah sangat syukur  itupun  peluangnya  setipis rambut dibagi ribuan,  mungkin bisa membuat Bapak terganggu dalam membuat keputusan. Saya mohon maaf untuk itu.
Karena saya pahami 3 jilid tulisan (ini yg ke 3) Â pun pasti tidak akan pernah bapak baca, yah tapi gimana lagi..kalaupun dibilang orang , bodoh sekali..tapi sebagai yang peduli NKRI dan tergelitik memberi saran karena Bapak ingin kita jadi pemain kelas Dunia, makanya saya buat tulisan ini apa adanya dan sebenar-benarnya tanpa berharap apapun.
Karena saya tahu, kita punya potensi menjadi  pemain kelas Dunia tetapi sekali lagi kalau Bapak berani MENJADI DIRI Bapak dan melakukan yang REVOLUSIONER. Karena saya sadar pengetahuan saya jauh bahkan jauh sekali di bawah dari pengetahuan mereka para Pakar, Para ahli ataupun akademisi , para professor atau staf staf ahli yang mengelilingi Bapak.Â
Jadi saya anggap entah  tulisan ini sampai atau tidak ke Bapak,  saya tak hiraukan..saya paling tidak sudah berusaha berbuat sedikit bagi negeri ini melalui ide saya . Kalau saya tidak berbuat padahal saya tahu dan saya Paham, saya salah besar disitu karena tidak memberikan apa yang saya tahu untuk kemajuan Bangsa ini.
Apa yang Bapak lakukan di kabinet jiid 1 dengan formasi menterinya ,sebenarnya sudah terasa memberi perubahan bagi bangsa ini. Seperti misalnya Bapak Basuki menteri PUPR dan  Menteri Kelautan Ibu Susi, yang bermental melayani dan tulus untuk Bangsa ini. Cuma menteri yang lain dominan jauh dari yang diharapkan. Jelas kalau seperti menteri terdahulu lagi dominan Bapak pilih,
Jauh Pak kita dari Kelas Dunia.  Jauh panggang dari api. Padahal Potensi kita sangat besar dan SDM kita hebat-hebat. Sebenarnya hanya satu soal saja yang mengalahkan kita maju menjadi pemain Kelas Dunia itu nantinya, ketika menteri menteri terpilih itu nantinya diperhadapkan kepada kepentingan Bangsa dan Negara. MAU NGGAK me-Nomer Satu-kan kepentingan Bangsa dan Negara di atas kepentingan pibadi  atau kelompok. itu Saja, sangat sederhana.Â
Tidak ada sesuatu yang baru di bumi ini. Rata-rata hanya pengulangan dan pengulangan. Di Negara Negara lain pun seperti itu, setiap ganti pemerintahan begitu begitu saja.  Yang jadi soal  yang sangat penting adalah mau nggak kita mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Itu saja koq, sebenarnya soal berbangsa dan bernegara ini. Nggak usah bicara yang hebat hebat..atau yang inovati inovatif...atau yang trending-trending..yang canggih-canggih..itu semua bisa kita kuasai dan kita miliki ..karena  apa. Karena kita punya modal yaitu sumber daya alam yang melimpah ruah. Apa yang nggak bisa kita lakukan menjadi pemain Kelas Dunia dengan Modal kekayaan alam yang kita miliki.
Saya ambil contoh satu saja..dari sekian Sumber daya alam yang kita miliki. Kita tambang Mineral Rare Mineral atau Mineral Jarang saja dan kita fokuskan..Apalagi di era digital  dan teknologi indutri 4.0 , mineral Jarang (Rare Mineral) ini sangat sangat dibutuhkan (catat).... wah tak terhingga kita miliki kekayaan modal uang pemasukan untuk negara , trus belum lagi pemasukan daari mineral yang lain. Saya memang orang bodoh ya bapak Presiden. Padahal baru satu yang saya sebut mineralnya untuk menggambarkan betapa kayanya sumber daya alam kita.
Nah itu yang saya mau sampaikan kepada  Bapak Presiden sebagai orang awam ini. Sebenarnya tak harus yang hebat hebat atau setinggi langit pengetahuannya  yang biasa biasa saja tapi merah putih di darahnya, inilah menteri yang harus Bapak cari. Menteri Susi saja tak tamat SMP,  tapi merah putih di darahnya , tak terukur. Lihat gebrakannya untuk pemasukan negara. Luar biasa!