Kalau mengacu pada inkonsistensi  penampilan para punggawa The Red Devils, kekalahan atas Liverpool di bukanlah hal mengejutkan. Sekalipun bermain di Old Trafford Stadium, terlalu berat untuk bisa mengatasi The Reds Liverpool yang sedang dalam performa terbaiknya. Kalaupun ada hal yang membuat publik pecinta bola shock adalah skor kekalahan yang harus diderita Cristiano Ronaldo cs dari pasukan Jurgen Klopp. Kalau kata anak zaman now, kalah ya kalah tapi nggak segitu juga kaleeee....
Laga pekan ke 9 English Premier League tanggal 25 Oktober 2021 itu benar-benar menjadi ajang penyiksaan buat Manchester United. Meski menurunkan Ronaldo sebagai striker ditopang trio Bruno Fernandes, Rashford dan Greenwood, serta ada nama Maguire sebagai komandan pertahanan serta David De Gea sebagai kiper, namun mereka ternyata tak cukup digdaya menahan gempuran Liverpool yang dimotori Mohammed Salah.
Saat laga baru berjalan sekitar 5 menit, De Gea sudah harus memungut bola dari gawangnya setelah dibobol Naby Keita setelah menerima assist Salah. Keganasan Liverpool berlanjut hingga mampu mengakhiri babak pertama dengan skor 0 -- 4. Tiga gol tambahan The Reds dibukukan teman senegara Ronaldo, Diogo Jota, dan dwigol Salah.
Memasuki babak kedua, Ole Gunnar Solksjaer berupaya membuat keajaiban dengan memasukkan Paul Pogba di menit 46. Mungkin dia berharap akan terjadi kondisi seperti saat melawan Atalanta. Namun Ole lupa bahwa waktu itu Man United hanya ketinggalan 0 -- 2. Sedangkan sekarang tertinggal empat gol.
Alih-alih memperkecil ketertinggalan, justru Man United harus menyaksikan lawannya melanjutkan pestanya. Saat baru 10 menit berjalan, Mohammed Salah yang bermain tanpa salah mampu mencetak gol ketiganya.
Suasana hati para pemain Setan Merah yang ancur-ancuran tampak dari koleksi kartu yang mereka terima. Dari 10 pemain non kiper, 6 pemain mendapat hadiah kartu kuning, termasuk Ronaldo. Bahkan sejak menit ke 60 mereka sudah harus bermain dengan 10 orang setelah Pogba menerima red card. Dalam kondisi seperti ini, para pemain Man United hanya mampu berdoa dalam hati agar Liverpool mempunyai rasa iba untuk tidak menambah penderitaan mereka, syukur-syukur kalau mau merelakan gawangnya dibobol meski sekali saja.
Beruntunglah, Liverpool masih punya hati. Mereka tidak tega untuk memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Padahal kalau mereka mau, meninggalkan Old Trafford dengan skor kemenangan 0 -- 7 atau 0 -- 8 bukanlah hal sulit.
Patut dinantikan bagaimana nasib Ole Gunnar Solksjaer selanjutnya. Perang hashtag antara Ole Out dan Semua Sayang Ole bisa dipastikan akan semakin semarak. Akankah Ole masih cukup sakti untuk bisa bertahan di kursinya? Kalau Ole dipecat, mungkinkah dia kelak akan berlabuh di Arsenal menggantikan Arteta yang juga tidak sepi dari potensi pemecatan? Bukan kemustahilan, apalagi secara nama ada kemiripan dengan sebutan untuk para fans The Gunners. (Ole) Gunnar dan Gooners, akankah bersatu?
  Â
