Mohon tunggu...
Penyair Amatir
Penyair Amatir Mohon Tunggu... Buruh - Profil

Pengasuh sekaligus budak di Instagram @penyair_amatir, mengisi waktu luang dengan mengajar di sekolah menengah dan bermain bola virtual, serta menyukai fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Orkestra Hujan

10 Januari 2014   10:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:58 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ada yang berbeda. kalender di rumahmu tampak lebih segar.
aku tak bosan berbincang dengannya.
menghirup kopi sambil terbata-bata melafalkan angka.
berawal satu, lalu dua, kemudian tiga, dilanjut empat, disambung enam, disusul tujuh, di emmm...
istrimu selalu mengagetkanku. tepat sebelum angka itu.

pernah diam-diam aku masuk ke rumahmu. berjingkat mendekati kalendermu.
berawal satu, lalu dua, kemudian tiga, dilanjut empat, disambung enam, disusul tujuh, di emmm....
istrimu selalu mengagetkanku. nyaris ketika kusebut angka itu.

seperti biasa, kamu selalu tertawa mendengar cerita istrimu.
bahkan sangat kompak: kalian menyebutku gila

berawal satu, lalu dua, kemudian tiga, dilanjut empat, disambung enam, disusul tujuh, di emmm...
terputus. hujan awal masehi tak menentu
mesiu-mesiu masih tersimpan di mesium-mesium kota
harga elpiji 12 kg berjajar teratur dihibur orkestra hujan

sementara kalendermu masih menyimpan pesona.
cerita cerita dan sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun